Pidato di PBB, Jokowi Berbahasa Indonesia hingga Singgung Vaksin Corona dan Palestina
Dalam pidatonya yang sudah direkam sebelumnya (taping) itu, Jokowi menegaskan sikap Indonesia yang akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.
Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kali pertama menyampaikan pidatonyo di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (23/9) kemarin. Dalam pidato yang disampaikan dalam bahasa Indonesia itu, Jokowi menyinggung banyak hal, mulai dari dukungan terhadap Palestina, hingga masalah pandemi Corona.
Dalam pidatonya yang sudah direkam sebelumnya (taping) itu, Jokowi menegaskan sikap Indonesia yang akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.
"Indonesia terus konsisten memberikan dukungan kepada Palestina untuk mendapatkan hak-haknya,” ucap Jokowi dalam pidatonya, Rabu (23/9).
Baca: Ini Penyebab Jokowi Tak Pakai Bahasa Inggris saat Pidato di Sidang Umum PBB, Bukan soal Kemampuan
Jokowi menuturkan, Palestina adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang hingga saat ini belum mendapatkan kemerdekaan. Padahal, dalam konferensi tersebut, juga dibahas masalah penyelesaian perselisihan secara damai.
"Hingga saat ini, Dasa Sila Bandung (yang dihasilkan di KAA) masih sangat relevan termasuk penyelesaian perselisihan secara damai, kemajuan kerjasama dan penghormatan terhadap hukum internasional," tuturnya.
Jokowi juga menegaskan, Indonesia hingga saat ini masih terus mengedepankan spirit kerjasama. Dengan semangat tersebut, tidak ada satu negara yang akan ditinggalkan.
"No one, no country, should be left behind. Persamaan derajat inilah yang ditekankan Bapak bangsa Indonesia, Soekarno, Bung Karno, saat KAA di Bandung tahun 1955 yang menghasilkan Dasa Sila Bandung," kata Jokowi.
Selain masalah Palestina, Jokowi juga menyinggung pandemi corona yang saat ini melanda dunia. Jokowi menegaskan, vaksin merupakan hal esensial pada pandemic virus corona yang menghantam dunia. Saat ini kasus virus corona global sudah mencapai 31 juta.
"Vaksin akan menjadi game changer dalam perang melawan pandemi," kata Jokowi.
Karena pentingnya vaksin, Jokowi menegaskan seluruh negara tanpa terkecuali wajib mendapat vaksin. Bukan cuma mendapat vaksin, harga vaksin mesti terjangkau dan dapat dibeli semua kalangan tanpa terkecuali. Vaksin pun harus aman saat digunakan.
Agar keinginan itu terwujud, negara dunia tidak boleh bekerja sendiri. Jokowi pun meminta agar kerja sama vaksin dunia diperkuat. "Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua negara mendapatkan akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau," kata Jokowi.
Hal lain yang disinggung Jokowi adalah soal konflik hingga kemiskinan yang masih terjadi di berbagai belahan dunia. Hal itu kata dia, menunjukkan belum terwujudnya kehadiran PBB untuk kesejahteraan negara-negara di dunia.
"Di usia PBB yang ke-75 ini kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita sama, belum," kata Jokowi dalam pidatonya.
"Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia. Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan," lanjutnya.