Imbas Resesi, Ekonom Prediksi Ada 15 Juta PHK hingga Akhir Tahun 2020, Startup Termasuk Rawan
Ekonom memprediksi akan ada 15 juta PHK hingga akhir tahun, perusahaan start up termasuk rawan
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia kini tengah di ambang pintu resesi.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai terkait risiko resesi.
Satu di antaranya, potensi peningkatan pengangguran meningkat karena resesi.
"Akhirnya banyak pabrik yang harus mengurangi proses produksinya. Di sisi lain kebutuhan untuk beban produksi seperti listrik, atau gaji pegawai mesti tetap jalan," ujar Yusuf, seperti diberitakan TribunMataram.com, Rabu (23/9/2020).
Kedua hal tersebut membuat perusahaan harus melakukan efisiensi, yang salah satu caranya dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Di sisi lain, pekerja yang di PHK tak lagi memiliki pendapatan.
Dan bila sumber pendapatan kian berkurang, maka jumlah penduduk miskin bakal bertambah.
![ILUSTRASI Kegiatan Ekonomi di Indonesia - Pekerja memproduksi tahu di sentra UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), Jalan Pdjadjaran, Gang Sari Dele 2, Gunung Sulah, Way Halim, Selasa (14/7/2020). Menurut perajin tahu sejak mewabahnya Covid-19 beberapa waktu lalu hingga saat ini, terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu hingga mengalami penurunan, dari 150 Kg kedelai per hari saat ini hanya sekitar 100 Kg per hari.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnewswiki/foto/bank/images/ilustrasi-kegiatan-ekonomi-di-indonesia-pekerja-memproduksi-tahu.jpg)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.