Cerita Para Pengubur Jenazah Covid-19 "Kami Menjalaninya dengan Ikhlas"
Selama menjadi tim pemakaman jenazah Covid-19, Nanang mengaku sedih karena tingkat kematian yang terus meningkat.
Editor: Hasanudin Aco
Selama menjadi tim pemakaman jenazah Covid-19, Nanang mengaku sedih karena tingkat kematian yang terus meningkat.
“Saya sering meneteskan air mata melihat keluarga jenazah yang tak bisa berbuat-buat selain meratapi kesedihan saat jenazah kami angkat,” terang dia.
Oleh karena itu, dia berharap pandemi ini segera berakhir.
“Kami tetap semangat demi kemanusiaan, tapi situasi ini entah sampai kapan. Sedih, tapi kami tetap semangat,” tutup Nanang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda Ifran selaku koordinator tim menuturkan, di awal pandemi, tugas tim ini melakukan penyemprotan disinfektan dan evakuasi pasien Covid-19 ke rumah sakit.
Namun, berjalannya waktu, tugas kemudian bertambah jadi pengubur jenazah sejak angka kematian meningkat.
“Sejak awal personel ini saja. Belum pernah diganti. Biar menghindari potensi terpapar,” terang dia.
Selama menjalani tugas, Ifran mengaku, pihaknya selalu ketat menerapkan protokol Covid-19, termasuk tata cara pemakaman jenazah.
Selain itu, tim yang bertugas dan bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19 pun sengaja dikhususkan di kantor.
“Mereka tidak pulang ke rumah. Tinggal di kantor biar keluarga mereka terjaga juga,” tutup Ifran.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pengubur Jenazah Covid-19, Menangis Lihat Keluarga Pasien Dikuburkan"