Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kolektor Lepas 200 Literatur Batik Langka yang Dikumpulkannya Selama 8 Tahun

Koleksi itu meliputi sekitar 200 literasi khusus bertema batik, berupa buku, majalah, katalog, jurnal hingga buku simpan pinjam koperasi (1955).

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kolektor Lepas 200 Literatur Batik Langka yang Dikumpulkannya Selama 8 Tahun
Heri Hito
Koleksi literasi batik Heri Hito 

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Seorang kolektor akan melepas koleksi buku-buku antik miliknya.

Koleksinya tersebut mulai dikumpulkan selama delapan tahun sejak 2012.

Akan ada sekitar 200 literasi khusus bertema batik.

Mulai dari buku, majalah, katalog, jurnal, hingga buku simpan pinjam koperasi (1955).

Baca: Laweyan dan 6 Kampung Batik di Indonesia

Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Batik 2 Oktober, Bagikan di WA, IG, FB, atau Twitter

200 literasi batik Heri Hito
Koleksi literasi batik Heri Hito

Kolektor buku-buku langka ini adalah Heri Hito, seorang pekerja seni visual yang berkarir di industri kreatif sejak 2002.

Heri yang tinggal di kawasan Jakarta Selatan, pernah mendirikan movement Neo Batik Visual (2012-2014), wadah eksplorasi, kolaborasi visual batik dan pengumpulan literasi batik.

Koleksi yang dilepas Heri merupakan perjalanan seabad literasi batik dari 1919 – 2020 yang merupakan rentang waktu berbagai kisah, rekam visual, saksi-saksi di balik tapak sejarah warisan wastra Indonesia.

Berita Rekomendasi

Menurut Heri, banyak kisah serta fakta yang ia temukan dari kumpulan literasi tersebut yang selama ini tak banyak diungkap publik.

“Misalnya, keberadaan batik yang sejak 1000 tahun lalu sudah menjadi komoditas ekspor hingga Thailand dan Kamboja, kala itu batik masih disebut sebagai kain Jawa,“ ujar Heri kepada Tribunnews, Kamis (1/10/2020).

Heri menyebut, temuan sejarah batik yang merambah mancanegara sejak jaman dulu itu berdasarkan literasi penulis dari China.

Bila diurutkan, koleksi Heri yang ditawarkan ke publik tersebut bisa diklasifikasi antara lain buku batik maestro, buku tehnik batik, buku katalog pameran batik, dan buku koleksi kolektor.

Baca: Coba Rendam Sebentar Baju Batik dengan Bahan Dapur Ini Sebelum Dicuci dan Lihat Hasilnya

Baca: Peringati Hari Batik Nasional, Annisa Pohan Beri Endorsement Gratis untuk UMKM Batik, Cek Syaratnya

koleksi literasi batik Heri Hito
Koleksi literasi batik Heri Hito

Selain itu, ada pula buku-buku mengulas batik, yang ditulis menggunakan bahasa Jepang, Polandia, Mongolia, China, hingga Italia.

Heri menuturkan, sebagai kolektor literasi batik ia ingin buku-buku ini kepemilikannya dilanjutkan oleh orang atau perusahaan yang nantinya menjadi wawasan yang dapat berlanjut ke generasi penerus agar makin mencintai batik.

“Terlebih kita menuju ke literasi audio-visual, yang menjadikan wawasan mendalam seperti tulisan para ahli semakin langka. Saya rasa, nilai konten literasinya melebihi harga Rp 200 juta bagi koleksi yang sangat langka ini,” ujar Heri yang memasang koleksi-koleksinya di Instagram Literasi Batik Indonesia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas