Jokowi Minta Masalah Rendahnya Kualitas Garam Rakyat Segera Dicarikan Jalan Keluar
Belum ada solusi, Presiden Jokowi soroti kualitas garam rakyat masih rendah, belum menenuhi standar untuk kebutuhan industri.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku menerima laporan terkait permasalahan utama, penyerapan garam rakyat.
Menurut Presiden, hingga saat ini, kualitas garam rakyat masih rendah sehingga belum menenuhi kualitas industri.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Percepatan Penyerapan Garam Rakyat melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/10/2020).
"Dari laporan yang saya terima dua permasalah utama yang kita hadapi, yang terkait dengan penyerapan garam rakyat adalah satu, masih rendahnya kualitas garam rakyat sehingga tidak memenuhi standar untuk kebutuhan industri,"kata Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan, bahwa permasalahan ini harus segera dicarikan solusinya.
Pasalnya, permasalahan ini tidak pernah dicarikan jalan keluar sebelumnya.
"Ini harus dicarikan jalan keluarnya, kita tahu masalahnya tapi tidak pernah dicarikan jalan keluarnya," tegas Jokowi.
Baca: Petani Garam di Lamongan Menjerit, Harga Garam Hancur Berkisar Rp 200-300 per Kilogram
Presiden Jokowi menambahkan, bahwa data per 22 September, masih ada 738 ribu ton garam rakyat yang tidak terserap oleh industri.
"Ini agar dipikirkan solusinya sehingga rakyat garamnya bisa terbeli," jelas Jokowi.