Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Sindikat Pembobol Rekening Bank Rp 21 Miliar: Bermarkas di Hutan Hingga Aset Rumah Mewah

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap 10 tersangka kasus pembobolan akun nasabah bank dan aplikasi transportasi online.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Fakta Sindikat Pembobol Rekening Bank Rp 21 Miliar: Bermarkas di Hutan Hingga Aset Rumah Mewah
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ilustrasi pelaku kejahatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap 10 tersangka kasus pembobolan akun nasabah bank dan aplikasi transportasi online.

Total uang Rp 21 miliar berhasil dibobol dari 3.070 rekening milik nasabah bank.

Pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan seorang korban dan pihak perbankan mengenai adanya kasus pembobolan akun nasabah.

Laporan pertama kali diterima Bareskrim Juli 2020.

Baca: Bareskrim Tangkap Sindikat Pembobol Rekening Bank Rp 21 Miliar, Komisi III DPR: Maling Makin Canggih

menyikapi laporan tersebut, penyidik Bareskrim Polri pun bergerak dengan melacak keberaadan pelakunya.

Hingga akhirnya polisi berihasil mengetahui persembunyian pelaku di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

"Tim kemudian bergerak dan menemukan yang diduga pelaku di daerah Sumatera Selatan di Tulung Selapan, OKI, Sumsel," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/10/2020).

Baca: Sindikat Pembobol Rekening Bank Rp 21 Miliar Ternyata Punya Markas di Gubuk Dalam Hutan

Berita Rekomendasi

Hingga akhirnya kepolisian berhasil menangkap 10 orang pelakunya dengan peran yang berbeda-beda.

Para pelaku masing-masing berinisial AY, JL, GS, K, J, RP, KS, JP, PA dan A.

"Dari 10 tersangka ini kaptennya AY. Dia yang mengendalikan operasinya, dan yang lain persiapan IT dan sebagainya," jelasnya.

Modus

Argo menjelaskan modus penipuan yang dilakukan pelaku adalah dengan meminta kata sandi atau password dari OTP (One Time Password) bank milik korban.

Para pelaku mengaku dari pihak perbankan yang meminta password tersebut.

"Jadi dia telepon nasabah bank, kita nggak sadar kemudian memberi password itu. Setelah itu semua bisa dibobol mereka bisa melihat saldo dan mentransfer ke rekening penampungan ada beberapa rekening," jelasnya.

Baca: Pembobol Gawang Adi Satryo Sebut Timnas U-19 Ciptakan Situasi Sulit untuk Bulgaria

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas