Polri Periksa Sidik Jari di Tombol Lift Gedung Kejaksaan Agung yang Terbakar
Penyidik Polri menggelar pemeriksaan sidik jari pada tombol lift di gedung utama Kejaksaan Agung RI yang terbakar.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan penyidik menggelar pemeriksaan sidik jari pada tombol lift di gedung utama Kejaksaan Agung RI yang terbakar.
Awi menyampaikan pemeriksaan sidik jari dilakukan dengan menggandeng PT Mitsubishi Elektrik selaku perusahaan penyedia lift tersebut.
"Pemeriksaan terhadap lift di Kantor Kejagung berupa pengambilan DNA dan sidik jari terhadap tombol lift di bagian dalam bersama tim dari PT Mitsubishi elektrik selaku pihak yang membuat lift tersebut," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Baca: Jaksa Agung Curigai Cleaning Service Terkait Kebakaran Gedung Kejagung, Gegara Uang & Akses ke Sini
Lebih lanjut, pihaknya juga sedang memeriksa sejumlah saksi ahli dari berbagai bidang.
Di antaranya ahli kebakaran, ahli Kementerian Kesehatan, ahli DNA, ahli Digital Forensik hingga dokter gigi dari RS Angkatan Laut (AL).
Baca: Polisi Sebut Rekaman CCTV di Titik Sumber Api Gedung Kejagung Banyak yang Rusak Terbakar
Selanjutnya, penyidik juga tengah menyusun konsep pertanyaan untuk mendalami saksi yang diduga berada di lantai 6 saat insiden kebakaran tersebut.
"Kami membuat konsep pertanyaan guna pendalaman pemeriksaan kepada orang orang yang berada di lantai 6 aula biro kepegawaian sebagai bentuk tindak lanjut hasil analisa dan evaluasi pada 2 Oktober 2020 lalu," katanya.
Bukan karena arus pendek
Bareskrim Polri akhirnya mengungkap penyebab kebakaran hebat yang terjadi di gedung utama Kejaksaan Agung RI, Jakarta pada Sabtu (22/8/2020).
Setelah hampir sebulan penyidikan, penyebab kebakaran itu pun akhirnya terungkap.
Kabareskrim Polri Komjen pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan sumber api bukan berasal dari hubungan pendek arus listrik. Akan tetapi, sumber api berasal dari nyala api terbuka atau open flame.
"Dari hasil olah TKP, puslabfor menyimpulkan sumber api tersebut bukan karena hubungan arus pendek tapi diduga karena open flaem atau nyala api terbuka," kata Listyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (17/9/2020).
Listyo mengatakan sumber api pertama kali berasal dari lantai 6 Gedung Utama Kejaksaan Agung RI.
Menurutnya, api kemudian menjalar ke seluruh ruangan gedung utama tersebut.
"Asal api diduga berasal dari lantai 6 dan kemudian menjalar ke ruangan dan lantai yang lain dari atas sampai ke bawah," jelasnya.
Baca: Bareskrim Polri Gelar Ekspos Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Siang Ini
Dalam kasus ini, pihaknya telah melakukan sebanyak 6 kali olah TKP. Sebaliknya, pihaknya juga telah memeriksa sebanyak 131 orang sebagai saksi.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan 131 saksi yang terdiri dari petugas cleaning servis, OB, pegawai yang ada dan rekan kejaksaan dan para ahli kebakaran dan pidana untuk melakukan pendalaman lebih lanjut di dalam proses lidik," pungkasnya.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus ini. Di antaranya rekaman CCTV, abu arang atau hidrokarbon, dan potong kayu sisa kebakaran.
Selain itu, botol plastik berisikan cairan, dirijen berisi cairan, kaleng bekas lem, kabel, terminal kontak, minyak pembersih atau gas cleaner yang disimpan di gudang cleaning service.