Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menristek: Vaksin Sinovac untuk Kebutuhan Jangka Pendek

Bambang mengatakan vaksin yang dikembangkan bersama negara lain dapat disuntikan jika telah terjamin keamanan dan keampuhannya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
zoom-in Menristek: Vaksin Sinovac untuk Kebutuhan Jangka Pendek
Tribunnews/Jeprima
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro saat wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2020). Tribunnews/Jeprima 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China Sinovac ditujukan untuk kebutuhan jangka pendek.

Bambang mengatakan vaksin yang dikembangkan bersama negara lain dapat disuntikan jika telah terjamin keamanan dan keampuhannya.

Baca: WHO Beri Sinyal Vaksin Covid-19 Akan Tersedia Akhir Tahun Ini

"Vaksin Sinovac maupun yang kerjasama lain itu adalah kebutuhan vaksin jangka pendek, karena bagaimanapun. Kalau memang sudah ada vaksin terbukti aman nomor satu, dan yang kedua manjur ya. Jadi safety dan efikasinya terpenuhi," ujar Bambang dalam webinar yang disiarkan channel Youtube Rakyat Merdeka, Selasa (6/10/2020).

Baca: Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman Sebelum Diberikan kepada Masyarakat

Menurutnya, jika vaksin sudah siap penyuntikan dapat dilakukan.

Bambang mengatakan penyuntikan vaksin untuk menciptakan kekebalan kawanan atau herd imunity masyarakat dari Covid-19.

"Memang akan lebih baik kalau vaksinasi segera dimulai. Sehingga mulai menciptakan yang namanya herd imunity. Karena herd imunity harus ada vaksinnya. Nah herd imunity ini pelan-pelan terbentuk dengan mulainya vaksinasi. Itu jangka pendek. Ketika vaksin ini sudah siap," tutur Bambang.

BERITA TERKAIT

Bambang mengungkapkan vaksin Sinovac ini kemungkinan tidak akan bertahan hingga seumur hidup.
Kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin ini, menurut Bambang dapat hilang dalam setahun atau dua tahun.

Baca: China Minta Restu WHO agar Vaksin Covid-19 Buatannya Dapat Dipakai Dunia

Sehingga dibutuhkan proses vaksinasi kembali untuk mencegah penularan virus corona.

"Kemungkinan besar vaksin yang akan kita dapatkan tidak seumur hidup. Maksudnya daya tahan yang ditimbulkan tidak seumur hidup. Ada setahun kemudian, dua tahun kemudian anda harus di-booster, divaksin lagi. Supaya tetap punya kemampuan bertahan terhadap Covid-19," jelas Bambang.

Hal ini yang membuat dibutuhkannya vaksin untuk jangka panjang.

Bambang mengatakan vaksin buatan dalam negeri atau merah putih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di dalam negeri.

"Maka jangka menengah panjang kita akan menggunakan atau fokus pada vaksin merah putih," pungkas Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas