Dosen Jadi Korban Salah Tangkap dan Dipukuli, Akademisi UMI Makassar Kecam Tindakan Aparat Polisi
Akademisi UMI Makassar buka suara terkait dosen yang menjadi korban salah tangkap saat demo tolak UU Cipta Kerja di Makassar pada Kamis (8/10/2020).
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNNEWS.COM - Akademisi Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makasar, Dr Fahri Bachmid SH MH, angkat bicara setelah dosen kampusnya menjadi korban salah tangkap.
Fahri pun mengecam tindakan represif aparat yang tiba-tiba menangkap dan memukuli dosen UMI saat demo menolak omnibus law pada Kamis (8/10/2020) lalu.
"Kami sangat menyesalkan sekaligus mengecam tindakan tidak profesional dan melawan hukum yang dilakukan oleh aparat," ujar Fahri Bachmid, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/10/2020).
Pasalnya saat demo di Makasaar ricuh, seorang dosen berinisial AM (27) menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi.
Dosen tersebut ditangkap dan dipukuli hingga babak belur di depan sebuah minimarket di sekitar Universitas Bosowa Makassar.
"Padahal dia tidak ikut aksi demonstrasi. Dia juga sudah memperkenalkan identitas (KTP) pribadinya kepada aparat pada saat ditangkap.
Namun, apa yang disampaikan sang dosen kepada aparat tetap saja tidak dihiraukan.