Pengamat: Semua Lembaga Intelijen Modern Punya Juru Bicara, Ini Tugasnya
Pernyataan Ridlwan ini menanggapi komentar anggota DPR Fadli Zon dan mantan anggota DPR Fahri Hamzah, pekan lalu.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Intelijen Ridlwan Habib mengatakan, dalam disiplin ilmu intelijen modern, lembaga- lembaga intelijen profesional di seluruh dunia punya juru bicara (jubir).
Fungsi jubir lembaga intelijen bukan membongkar misi rahasia tapi dia memberikan penjelasan kepada publik tentang berbagai isu.
Bahwa fungsi intelijen melapor pada Presiden lanjut dia tetap berjalan.
Baca juga: Dikritik Fadli Zon, Pengamat Intelijen Nilai Wajar BIN Gunakan Jubir dan Berkomunikasi dengan Publik
Namun begitu masyarakat bisa mendapatkan informasi yang akurat.
"CIA misalnya, punya juru bicara , seorang wanita, namanya Nicole de Hay," ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia kepada wartawan, MInggu (11/10/2020) kemarin.
Pernyataan Ridlwan ini menanggapi komentar anggota DPR Fadli Zon dan mantan anggota DPR Fahri Hamzah, pekan lalu.
Keduanya mengkritik Badan Intelijen Negara (BIN) yang memiliki juru bicara.
Baca juga: Satpomau dan Intelijen Lanud Silas Papare Gagalkan Narkoba di Bandara Sentani
Alasannya data intelijen hanya untuk konsumsi Presiden dan tidak boleh dibicarakan ke publik.
"Kalo era Orde Baru memang lembaga intelijen kesannya misterius dan tertutup, " ujarnya.
Menurutnya, disamping CIA, lembaga intelijen Inggris di bidang signal intelijen GCHQ juga punya juru bicara.
"Nama jubirnya Andrew Pike, GCHQ Inggris bahkan punya akun Twitter."
Kemudian lembaga intelijen Australia yakni Australia Security Intelligence Organization atau ASIO juga mempunyai fungsi jubir secara rutin membuat pers briefing.
Ridlwan mengungkapkan, CIA bahkan melakukan rekruitmen online karena pandemi Korona.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.