Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Pakar Virus dan Ahli Epidemiologi Bertemu Dalam Penyelenggaraan EAS

Kementerian Luar Negeri pertemukan para pakar virus dan penyakit pandemi (epidemiologi) dalam penyelenggaraan East Asia Summit (EAS) Rabu (14/10/2020)

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Para Pakar Virus dan Ahli Epidemiologi Bertemu Dalam Penyelenggaraan EAS
Dok Kemlu RI
para pakar virus dan penyakit pandemi (epidemiologi) dipertemukan dalam penyelenggaraan East Asia Summit (EAS) secara virtual, Rabu (14/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri pertemukan para pakar virus dan penyakit pandemi (epidemiologi) dalam penyelenggaraan East Asia Summit (EAS) secara virtual, Rabu (14/10/2020).

Plt. Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kemlu RI, Dubes Ngurah Swajaya mengatakan para pakar virus dan penyakit pandemi (epidemiologi) bertemu untuk mengidentifikasi kerja sama praktis dan merumuskan solusi strategis memerangi COVID-19.

“Dengan pandemi COVID-19, kita harus mempersiapkan sistem kesiapsiagaan dan respons kawasan dalam menghadapi kemungkinan krisis kesehatan saat ini dan di masa mendatang," kata Dubes dalam keterangannya.

Baca juga: Sejumlah Wanita di Tangerang Jadi Korban Dukun Cabul, Pelaku Mengaku Bisa Obati Covid-19

Konferensi Internasional ini juga dihadiri oleh para ahli ekonomi dan pembuat kebijakan dari 10 negara ASEAN dan 8 negara peserta EAS (RRT, AS, India, Rusia, Australia, Jepang, ROK, Selandia Baru)

Kesemuanya sepakat membahas upaya mitigasi pandemi COVID-19 dan percepatan pemulihan dampak ekonomi-sosial akibat COVID-19.

Pertemuan itu bertujuan mempertemukan pakar virus dan pandemi internasional guna mengantisipasi dan berbagi pengalaman praktis dalam mengatasi pandemi ini di negara mereka masing-masing, termasuk upaya pemulihan ekonomi di kawasan.

“Dalam menghadapi tantangan global ini, kita (Negara peserta EAS) harus bekerja sama dalam memitigasi penyebaran virus dan menemukan vaksin yang paling efektif, karena ini adalah masalah kemanusiaan, dan merupakan salah satu tantangan terbesar peradaban ini." Tegas Dubes Ngurah Swajaya.

Baca juga: Update Corona di Indonesia 15 Oktober: Bertambah 4.411, Kasus Positif Covid-19 Kini Totalnya 349.160

Berita Rekomendasi

Konferensi Internasional ini membahas strategi pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan terutama (untuk) diagnostik, peningkatan kapasitas pengujian, penelusuran dan isolasi berbasis digital yang dapat mempercepat proses mitigasi persebaran virus COVID-19.

Pada pertemuan ini juga dibahas solusi praktis untuk menumbuhkan roda perekonomian di masa pandemi ini.

Pertemuan juga sepakat mendorong penguatan sistem kesehatan masyarakat yang semakin terintegrasi antar negara peserta EAS.

Termasuk sinergi dan kerja sama antar pakar kesehatan dan virologi internasional, bersama pemerintah di tingkat nasional demi membangun ketahanan kesehatan kawasan (health security and health resilience).

“Kita harus terus bergerak efektif dalam memulihkan ekonomi global yang sangat terdampak akibat pandemi ini. Kerja sama, kerja sama kerja sama, itu kuncinya." Lanjut Dubes Ngurah Swajaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas