Koperasi Mahasiswa Harus Bertransformasi Agar Mampu Bersaing di Era Digital
transformasi berorganisasi dan berbisnis bagi kaum milenial mahasiswa bertujuan untuk menciptakan ekosistem koperasi pemuda yang kekinian
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Agar membawa dampak nyata dan berkelanjutan, pelatihan perkoperasian akan diikuti tahapan inkubasi.
Pelatihan yang diikuti 245 peserta itu dimulai pada tanggal 21 Agustus 2020 di Bandung. Selanjutnya secara berturut-turut digelar di Lampung, Yogyakarta, dan puncaknya di Provinsi Banten. Acara puncak sekaligus penutupan digelar pada Sabtu 17 Oktober 2020 di Hotel Lemo, Serpong.
Online Class dan Inkubasi
Lebih jauh, Pendi Yusup menjelaskan rencana tindak lanjut dari kegiatan pelatihan perkoperasian.
Dikatakan, Kopindo akan menggelar pelatihan online series class sebagai upaya memperluas dan memperbanyak peserta pelatihan dari koperasi-koperasi mahasiswa di seluruh Indonesia. Dalam rangka itu, Kopindo akan bekerjasama dengan semua elemen terkait.
“Kelas online ini berisi materi dan fasilitator pelatihan yang sama agar bisa diakses oleh seluruh koperasi mahasiswa di Tanah Air yang belum mendapatkan materi pelatihan tersebut,” ujar Pendi Yusup.
Tidak berhenti pada kegiatan pelatihan saja. Pendi Yusup memaparkan, ide bisnis dan usaha yang lahir dari kegiatan pelatihan akan diikuti langkah berikutnya, yaitu tahapan inkubasi bisnis oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner Pemerintah. Disebutkan, ada 32 ide bisnis atau usaha yang mencuat dari pelatihan perkoperasian di beberapa kota sejak Agustus lalu.
“Selanjutnya, hasil pelatihan dalam bentuk 32 ide dan usaha akan akan didorong untuk melaju ke tahap inkubasi oleh inkubator-inkubator yang menjadi partner LPDB Kemenkop dan UKM.
Dengan demikian, ide-ide bisnis yang muncul selama pelatihan benar-benar terealisasi serta memberikan dampak positif bagi civitas kampus dan lingkungan di lingkup Koperasi Mahasiswa,” pungkas Pendi Yusup.