Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pengamat Soal Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf

Salah satu yang disorot oleh Jerry terkait krisis manajeman dalam mengambil sebuah kebijakan.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kata Pengamat Soal Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf
KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI
Foto Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024, Joko Widodo atau Jokowi dan Maruf Amin yang dijual di pasaran. Salah satunya yang dijual di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (17/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Political and Public Policy Studies Jerry Massie memberikan refleksi setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Menurut Jerry, banyak hal yang perlu diperbaiki dalam pemerintahan kedepan.

Salah satu yang disorot oleh Jerry terkait krisis manajeman dalam mengambil sebuah kebijakan.

"Saya lihat banyak yang perlu dibenahi soal crisis management  (krisis manajemen), making decision (membuat keputusan)," kata Jerry saat dihubungi Tribunnews, Senin (19/10/2020).

Jerry juga menilai, jika saat ini pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin tersandera dengan UU Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Ia menyebut, seharusnya perlu pelibatan lembaga terkait, pakar-pakar di bidang masing-masing dalam menyusun Omnibus Law tersebut. 

Pasalnya, langkah ini pertama di Indonesia dalam menggabungan 70 Undang-undang.

Baca juga: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Legislator PKS sebut Sektor Ekonomi Enggan Bergeliat

Berita Rekomendasi

"Perlu juga Jokowi menegur keras para bawahannya dan perlunya mereshuffle menteri yang berkinerja buruk," tambahnya.

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) memberikan keterangan saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (kiri) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) memberikan keterangan saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Jerry juga menilai, meski ada harapan dengan UU turunan Omnibus Law. Terlebih, Undang-undang ini di buat untuk kepentingan akyat bukan kepentingan legislator.

"Kadang good (baik) tapi belum best (terbaik) ataupun paling baik (better). Dalam ini istilah Vox Populi (suara rakyat) perlu di dengar," ucap Jerry.

"Saya yakin jika Presiden mendengar keluh kesah dan jeritan rakyat kelompok grassroot atau kaum marjinal maka negara akan aman, damai dan sejahteran," tambahnya.

Selain itu, ia menyoroti gaya komunikasi publik yang cenderung lemah dan perlu dirubah. Bahkan, untuk Jubir Presiden pun jangan semua bicara. 

Bahkan, sampai menteri kabinet yang berbicara meski bukan tupoksinya.

"Saran saya Mensesneg Pratikno dilibatkan saja sebagai jubir. Saat ini ada banyak yang bicara," imbuhnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas