Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Revolusi Bergelora di Tengah Kabar Kepulangan Habib Rizieq, Ini Penjelasan Ketua PA 212

Kabar kepulangan Muhammad Rizieq Shihab atau yang lebih dikenal Habib Rizieq kembali mencuat ke publik.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Kata Revolusi Bergelora di Tengah Kabar Kepulangan Habib Rizieq, Ini Penjelasan Ketua PA 212
Tangkap layar channel YouTube tvOne
Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif berikan penjelasan soal makna kata revolusi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar kepulangan Muhammad Rizieq Shihab atau yang lebih dikenal Habib Rizieq kembali mencuat ke publik.

Hal ini bermula saat Ketua umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Shabri Lubis, mengatakan imam besar FPI itu akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi.

Pernyataan tersebut Shabri sampaikan pada 13 Oktober 2020 dalam gelaran aksi demo tolak Undang-undang Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu.

Baca juga: Respons Pemerintah soal Kabar Kepulangan Habib Rizieq, Akui Belum Dapat Info & Sebut Ada Masalah

Pernyataan Ketua umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Shabri Lubis
Pernyataan Ketua umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Shabri Lubis (Tangkap layar channel YouTube tvOne)

"Imam besar Habib Rizieq Shihab akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi," katanya ketika itu.

Pernyataan Shabri pun menimbulkan pertanyaan di tengah publik tentang makna kata revolusi dalam pernyataan ini.

Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif dalam siaran program acara Apa Kabar Indonesia Pagi memberikan penjelasannya.

Slamet menegaskan, kata revolusi di sini bermakna sebagai revolusi mental dan bukan mengarah ke perbuatan makar.

Baca juga: Habib Rizieq Bakal Pimpin Revolusi Indonesia, Istana: Jika Melanggar Aturan, Ditindak Secara Hukum

Ketua PA 212, Slamet Maarif
Ketua PA 212, Slamet Maarif (Tangkap layar channel YouTube tvOne)
Berita Rekomendasi

"Kita ingin akan ada sebuah perubahan menyeluruh atas tindakan kezaliman yang menimpa rakyat indonesia, melalui gerakan perbaikan yang berdasarkan akhlakul karimah serta konstitusi Indonesia dan hak asasi manusia," katanya dikutip dari channel YouTube tvOne, Senin (19/10/2020).

Slamet menilai, revolusi mental saat ini sangat diperlukan mengatasi permasalahan di Indonesia, mulai dari penegakan hukum yang dipandang masih tumpang tindih hingga masih adanya kasus korupsi di Tanah Air.

"Maka perlu ada perubahan yang cepat yang menyeluruh yang berpondasi pada akhlak agar bangsa bangsa ini selamat," imbuh Salmet.

Baca juga: Istana Soroti Habib Rizieq akan Pimpin Revolusi, Ketua PA 212: Jokowi Juga Ngomong Revolusi Mental

Komentar Kantor Staf Presiden (KSP)

Tenaga ahli utama KSP, Irfan Pulungan
Tenaga ahli utama KSP, Irfan Pulungan (Tangkap layar channel YouTube tvOne)

Tenaga ahli utama KSP, Irfan Pulungan, menilai ada sisi kebaikan dalam pernyataan Shabri jika revolusi ini dikatikan dengan akhlak.


Namun, Irfan mengungkit saat Shabri menyampaikan pernyataan tersebut di ruang publik dirinya tidak menyematkan kata-kata akhlak.

"Makanya kita harus mempertanyakan penyampaian itu, apa makna revolusi."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas