Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Diimbau Selalu Terapkan 3M Sembari Tunggu Vaksin Covid-19

Satgas penanganan Covid-19 menyarankan masyarakat selalu menerapkan 3M sebelum program vaksinasi dijalankan pada 2021 mendatang.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Masyarakat Diimbau Selalu Terapkan 3M Sembari Tunggu Vaksin Covid-19
Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyarankan masyarakat selalu menerapkan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak), sebelum program vaksinasi dijalankan pada 2021 mendatang.

Meski demikian, masyarakat pun tetap diimbau untuk tidak meninggalkan protokol kesehatan 3M setelah mendapatkan vaksinasi.

Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan seluruh dunia sedang mempelajari Covid-19 yang berasal dari virus Sars-Cov-2.

Oleh karena itu, Satgas mengimbau agar masyarakat tetap melakukan protokol 3M walau telah mendapatkan vaksinasi Covid-19

"Menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, itu tetap harus dijalankan. Bahkan, untuk meningkatkan imunitas, tidak hanya divaksin, tapi dengan istirahat cukup dan mengonsumsi gizi yang seimbang. Jadi, proteksinya double," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Senin (19/10/2020). 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional)

Seperti diketahui, vaksin Covid-19 saat ini sedang dalam proses uji klinis tahap III di Bandung, Jawa Barat.

Uji klinis tersebut melibatkan 1.620 relawan yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak dua dosis.

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini, seluruh relawan telah mendapatkan suntikan pertama, sedangkan 1.074 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua.

Adapun, 671 relawan telah diambil sampel darahnya untuk memeriksa efikasi vaksin Covid-19 tersebut.

Baca juga: Mendagri: Cuti Bersama Jangan Jadi Ajang Penularan Covid-19

Wiku menyatakan setiap vaksin memiliki karakteristik masing-masing.

Oleh karena itu, lanjutnya, durasi vaksinasi tiap vaksin berbeda-beda. 

"Reaksinya bervariasi karena tergantung dari interaksi antara penyakit dan antibodi pada manusia. Jadi, ada yang pendek, ada yang sampai puluhan tahun (duarsi ketahanan vaksin). Untuk Covid-19, kita (masih) menunggu dari hasu uji klinisnya," katanya.


Di samping itu, Wiku menyatakan hanya masyarakat sehat dan yang belum terjangkit Covid-19 yang akan diberikan vaksin.

Pasalnya, vaksinasi Covid-19 merupakan proses di mana strain virus Sars-Cov-2 yang sudah dilemahkan disuntikkan ke dalam tubuh manusia untuk memicu tubuh mendapatkan imunisasi agar terlindung dari Covid-19.

Baca juga: Tahap Awal, Indonesia Beri Vaksin Covid-19 untuk 9,1 Juta orang

Selain itu, dia menyampaikan ada kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu.

Menurutnya, kelompok tersebut merupakan kelompok yang rentan tertular Covid-19, seperti tenaga kesehatan, perawat, dan dokter yang setiap hari berinteraksi dengan pasien yang menderita Covid-19, serta kelompok-kelompok pemberi pelayanan publik.

Catatan redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas