Massa Aksi GSBI 'Ramaikan' Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Patung Kuda
Massa GSBI berjalan mengiringi sebuah mobil komando berbentuk pick up yang dipenuhi pengeras suara.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak hanya massa aksi dari mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
Pantauan Tribunnews.com, aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja itu juga 'diramaikan' oleh massa Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI).
Mereka terpantau merapat ke kawasan Patung Kuda sekira pukul 14.30 WIB.
Massa GSBI berjalan mengiringi sebuah mobil komando berbentuk pick up yang dipenuhi pengeras suara.
Baca juga: Polri Ungkap Unggahan Akun Facebook STM se-Jabodetabek Yang Dipersoalkan Terkait Demo Omnibus Law
Adapun massa tersebut didominasi dengan atribut warna biru hingga bendera GSBI berwarna biru yang dikibarkan.
Massa yang berjalan tepat di belakang mobil komando nampak memegang spanduk yang terbentang cukup panjang.
Amatan Tribunnews.com, spanduk itu bertuliskan 'Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja'.
Baca juga: Ribuan Buruh dan Mahasiswa Demo di Gedung Negara Grahadi, Pakai Atribut agar Aksi Tak Ditunggangi
Masih dalam spanduk yang sama, terdapat tulisan berwarna merah bertuliskan 'Singkirkan Penghalang Baru Land Reform Sejati dan Industri Nasional'.
Kemudian beberapa orang lainnya terlihat membawa poster 'Tolak Omnibus Law Keseluruhan' hingga 'Mr. Jokowi!! Revoke the Job Creation Law Immediately'.
Massa GSBI dengan tegas menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dan meminta agar dicabut.
"Kita turun ke jalan bukan hanya di Jakarta, tapi di berbagai daerah meminta untuk dicabut UU Cipta Kerja," kata orator buruh dari atas mobil komando, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Pertebal Pengamanan, 10.587 Polisi Jaga Demo, Mahfud MD: Jangan Bawa Peluru Tajam, Awas Penyusup
Orator dari mobil komando tersebut kemudian berteriak 'Imperialisme'. Seruan itu kemudian disambut massa GSBI dengan teriakan 'Hancurkan'.
Teriakan orator kembali berlanjut.
" Tanah untuk...," teriak orator.
"Rakyat," jawab massa GSBI.
" Tanah untuk...," teriak orator kembali.
"Rakyat," jawab massa GSBI kian keras.
Hingga kini, unjuk rasa terkait penolakan UU Cipta Kerja masih berlangsung di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.