Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan Komisi VIII DPR Sebut Materi Khotbah Jumat dari Kemenag Belum Tentu Tekan Radikalisme

Ace Hasan Syadzily meragukan langkah Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan materi khotbah Jumat dapat menekan radikalisme di tanah air.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pimpinan Komisi VIII DPR Sebut Materi Khotbah Jumat dari Kemenag Belum Tentu Tekan Radikalisme
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Ace Hasan Syadzily. 

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin memastikan tidak akan mewajibkan penceramah atau khatib untuk memakai pasokan materi khotbah salat Jumat yang disiapkan pihaknya.

Kamaruddin menyatakan pasokan khotbah yang disediakan secara digital tersebut hanya disediakan sebagai alternatif bagi khatib untuk berceramah.

"Jadi hanya sebagai alternatif bukan paksaan atau kewajiban. Jadi ketika dibutuhkan bisa menggunakan khotbah itu," ujar Kamaruddin kepada Tribunnews.com, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Kemenag Akan Pasok Naskah Khutbah Salat Jumat, Gandeng Ormas Islam dan Akademisi

Bahkan Kamaruddin mengatakan program tersebut masih bersifat rencana. 

Sejauh ini, belum ada implementasi dari program tersebut.

Kamaruddin mengatakan alasan Kemenag membuat pasokan materi khotbah, karena masih banyak khatib yang menggunakan materi lama dalam ceramahnya.

Padahal, menurut Kamaruddin, banyak perkembangan masalah sosial keagamaan yang berubah.

Baca juga: Kemenag Waspadai Adanya Potensi Konflik Beragama di Tengah Pandemi Covid-19

"Banyak di daerah, banyak tempat di mana khotbahnya sejak 20 tahun, 30 tahun yang lalu itu saja yg dibaca. Padahal dinamika sosial keagamaan kan berubah sangat cepat," tutur Kamaruddin.

Berita Rekomendasi

"Banyak masalah masalah yang dapat direspon. Nah masyarakat membutuhkan pencerahan," tambah Kamaruddin.

Rencananya, Kemenag bakal membuat beberapa versi dalam khotbah ini disesuaikan dengan kondisi masyarakat masing-masing.

Baca juga: Peringati Hari Santri, Kemenag Ajak Youtuber Syiarkan Shalawat

"Kami membuat beberapa versi ya karena masyarakat kita kan bervariasi tingkat literasi keagamaannya. Sehingga kita buat beberapa versi untuk menjadi pilihan masyarakat," ujar Kamaruddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas