Dirut Indofarma Sebut 10 Ribu Vial Obat Remdisivir Telah Terjual
"Sementara hampir 10.000 an vial obat Remdesivir. Angka masih mungkin berubah, karena angka per Senin kemarin," ujar Arief.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Indofarma (INAF) Arief Pramuhanto mengatakan penjualan obat terapi pasien Covid-19 berjenis remdesivir generik di Indonesia telah mencapai 10 ribu vial, sejak diluncurkan pada awal Oktober lalu.
Pihaknya menyebut, masih sanggup menyediakan berapapun obat bermerk dagang Desrem itu selama dibutuhkan.
"Sementara hampir 10.000 an vial obat Remdesivir. Angka masih mungkin berubah, karena angka per Senin kemarin," ujar Arief dalam talkshow virtual Selasa malam (20/10/2020).
Ia mengatakan, obat seharga 1,3 juta hanya diperuntukan bagi pasien Covid-19 dalam kategori sedang - berat, dimana sistemnya bekerja untuk membantu mempercepat kesembuhan.
Baca juga: Menkes Terawan: Saat Ini Belum Ada Vaksin Covid-19 untuk Anak dan Lansia
Baca juga: Penjualan Alat Kontrasepsi Melonjak setelah Aturan Virus Corona Dilonggarkan
Arief melanjutkan, remdesivir mampu menghambat replikasi dari virus-virus, sehingga akan membuat tubuh lebih banyak memiliki antibodi.
"Jadi kalau misalkan seseorang dirawat itu butuh waktu mungkin 10 atau 15 hari baru bisa keluar dari rumah sakit. Dengan obat ini hanya perlu waktu 5 hari saja," ungkap dia.
BUMN bidang farmasi inipun menyatakan kesanggupan untuk menyediakan lebih banyak obat tersebut dengan harga yang terjangkau.
"Kita (Indofarma) sudah siap semuanya, kapanpun dibutuhkan kita siapkan,"
"Bagaimana kami membuat itu jadi terjangkau buat masyarakat yang semakin banyak masyarakat yang bisa belikan semakin baik. Sekarang sekitar 1,3 juta hari ini. Nantinya kami membuat suatu tinjauan secara periodik (terkait harga)," lanjut Arief.