Perayaan Hari Santri, Ma'ruf Sebut Pesantren Harus Lahirkan 'Gus Iwan'
pesantren-pesantren yang jumlah 28 ribu di Indonesia, harus menyiapkan dan melahirkan santri yang disebutnya "Gus Iwan".
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai pesantren-pesantren yang jumlah 28 ribu di Indonesia, harus menyiapkan dan melahirkan santri yang disebutnya "Gus Iwan".
"Pesantren harus melahirkan Gus Iwan, yakni 'santri pintar mengaji dan usahawan'. Ini hal yang harus kita kembangkan," kata Ma'ruf dalam webinar ISEF perayaan Hari Santri Nasional, Kamis (22/10/2020).
Sejalan dengan hal itu, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah strategis terkait pemberdayaan pesantren.
"Pemerintah terus memfasilitasi memberikan kemudahan dari ultramikro yaitu bank wakaf dan BMT (Baituk Maal Wat-Tamwil) melalui channeling, kemudian juga yang mikro, kecil sampai ke yang besar," kata Ma'ruf.
Baca juga: Hari Santri Nasional 2020, Menag: Santri Teguh Beragama dan Teladan Bela Negara
"Yang besar yang kita rencanakan yaitu bergabungnya 3 bank besar yaitu Bank Mandiri syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah akan digabung mejadi satu bank yang nantinya dia akan menjadi bank yang besar. Ini komitmen pemerintah untuk membangun," katanya.
Oleh karena itu, Ma'ruf menyebut peran pesantren sebagai lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan pusat pemberdayaan bisa dilakukan dengan mencetak Gus Iwan yang dikatakan tadi.
"Kita bayangkan kalau 28 ribu pesantren bergerak atau separuhnya saja bergerak, itu akan mengubah melakukan perubahan besar," katanya.
Baca juga: Hari Santri, saatnya Santri Jadi Modal Masa Depan Bangsa
"Pesantren harus bangun tak boleh tidur. Semuanya bangkit, Mari kita bangkit untuk menjadi mengembangkan santri-santri yang kuat, sehingga negara menjadi kuat," pungkasnya.