Cerita Letkol Revilla Oulina Sempat Kesulitan Menyesuaikan Lidahnya dengan Makanan di Sudan
Revilla menjadi pembicaraan publik, lantaran menjadi wanita pertama di dunia yang mengemban jabatan sebagai Chief U9 Unamid.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat bertugas di Sudan sebagai Chief U9 United Nation African Union Mission (Unamid), Letnan Kolonel (Sus) Revilla Oulina Piliang mengaku sulit menyesuaikan lidah dengan makanan yang ada di tempat tugas.
Revilla menjadi pembicaraan publik, lantaran menjadi wanita pertama di dunia yang mengemban jabatan sebagai Chief U9 Unamid.
Villa sapaan akrabnya, bertugas selama setahun di Sudan, yakni dari 2017-2018 dalam misi perdamaian dunia.
Villa berbagi cerita saat pertama kali tiba, tepatnya pada bulan ramadhan.
Suhu panas di Sudan, kata dia, mencapai 50 derajat.
"Itu pertama kali datang. Ada kipas angin, tapi tidak kuat juga. Saking panasnya AC pun terasa kurang dingin," ujarnya di kantor Tribunnews, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Letkol Villa Bertugas Bantu Koordinasikan Renovasi Masjid dan Klinik di Sudan
Saat berbuka puasa, kata Villa, makanan di Sudan ternyata sangat jauh berbeda dengan racikan masakan di Indonesia dengan cita rasa nusantara.
Menu yang disajikan adalah ayam, tetapi racikan bumbunya tak sama dengan masakan di Indonesia.
"Pikir saya makanannya seperti di Indonesia misal ada ikan lele atau apa. Datanglah kita buka puasa, yang datang makanannya itu satu piring gede, nasinya penuh, ayamnya satu. Setelah kita makan, karena selera kita mungkin beda, jadi makanan itu kayak tidak ada rasanya," ujar Villa.
Baca juga: Cerita Letkol Villa Perempuan Pertama Dunia Jadi Komandan PBB Bertamu di Sudan
Villa pun ditanya masyarakat Sudan, soal rasa makanan di sana.
Namun, mau tidak mau selama setahun bertugas, wanita kelahiran Kampung Dalam itu, harus menyesuaikan dengan menu makanan yang ada.
"Mau tidak mau menyesuaikan makanan yang ada. Kita bawa bekal dari Indonesia sebanyak 100 kilogram, makanan atau pakaian. Sampainya itu sekira tiga bulan. Jadi sambil nunggu kontainer 100 kilogram datang, kita menyesuaikan makanan yang ada di sana," ucapnya.
Villa merupakan lulusan Sekolah Perwira Karier PAPK V dan lulus pada 1998. Kariernya sebagai prajurit kemudian dimulai melalui Pendidikan Seskoau pada 2015 di Lembang Bandung.
Kemudian, ibu dua anak ini melanjutkan dinasnya di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (SEKKAU) Halim Perdana Kusuma Jakarta sejak tahun 2018, sampai sekarang. Villa sendiri mulai ditugaskan di Sudan, Afrika Utara, sejak Juni 2017, diawali dari Kota El Fasher.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.