Epidemiolog UI: PSBB Tidak Mematikan Perekonomian
Pandu mengatakan selama ini yang melemahkan perekonomian adalah pandemi Covid-19 yang belum dapat dikendalikan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai terdapat kesalahpahaman pandangan yang menyebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mematikan perekonomian.
Pandu mengatakan selama ini yang melemahkan perekonomian adalah pandemi Covid-19 yang belum dapat dikendalikan.
Baca juga: Pencabutan PSBB Harus Diikuti Disiplin Masyarakat Terapkan 3M untuk Cegah Penularan Covid-19
"Ada kesalahpahaman bahwa PSBB yang melemahkan ekonomi, yang melumpuhkan ekonomi adalah pandeminya yang belum terkendali," kata Pandu dalam webinar Proyeksi Kasus Covid-19 dan Evaluasi PSBB yang disiarkan channel Youtube KGM Bappenas, Jumat (23/10/2020).
Menurut Pandu, jika pandeminya terkendali, maka pemulihan ekonomi akan lancar.
Baca juga: Wagub DKI Minta Warga Disiplin Prokes dan Tingkatkan Imunitas Tubuh di Masa PSBB Transisi
Dirinya mengungkapkan saat ini roda perekonomian belum berjalan karena masyarakat kelas menengah belum mau membelanjakan uangnya.
"Karena sebagian penduduk yang kelas menengah itu masih belum mau spending dari uang yang mereka miliki. Jadi ekonomi nggak bisa bergerak spending masyarakatnya masih rendah," tutur Pandu.
Sehingga, Pandu menilai pandangan yang menyatakan bahwa PSBB melemahkan roda perekonomian adalah tidak tepat.
Pandu mengatakan PSBB sedianya adalah solusi jangka pendek untuk menekan angka penularan Covid-19.
"Janganlah PSBB itu dianggap yang mematikan ekonomi, itu kan solusi jangka pendek untuk menurunkan kasus," pungkas Pandu.
Cara mengendalikan penularan Covid-19, menurutnya, adalah dengan memperkuat surveilans, tes, dan pelacakan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Selain ketiga langkah tersebut, pemerintah diminta menggencarkan gerakan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).