Gelontorkan Rp 695,2 Triliun, Pemerintah Harap Program PEN Sukses Pulihkan Ekonomi
Ia menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah untuk menangani pandemi sekaligus memulihkan ekonomi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan sejumlah langkah yang diambil pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi akibat dihantam pandemi virus corona (Covid-19).
Dalam agenda bertajuk 'Sharia Finance Gaining Momentum in Indonesia's Economic Recovery' yang digelar secara virtual, Rabu (28/10/2020) sore, ia mengakui bahwa Indonesia memang tengah menghadapi situasi sulit.
"Saat ini sebagian besar negara-negara di dunia termasuk Indonesia sedang menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19," ujar Ma'ruf.
Ia menambahkan, implikasi pandemi ini tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan saja, namun juga meluas ke aspek sosial ekonomi masyarakat.
"Aktivitas perekonomian menurun drastis, seiring pembatasan kegiatan masyarakat guna mengurangi penularan," kata Ma'ruf.
Ia memaparkan, ekonomi negara ini tumbuh pada triwulan I 2020 sebesar 2,97 persen secara tahunan atau year on yrar (yoy).
Baca juga: Wapres Maruf Amin Yakini Penguatan Keuangan Syariah Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional
Namun memasuki triwulan kedua, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi akibat pandemi.
"Pada triwulan pertama perekonomian Indonesia masih tumbuh sebesar 2,97 persen year on year.
Di luar dugaan, sebelumnya pada triwulan kedua tahun 2020, year on year pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen," jelas Ma'ruf.
Kendati banyak negara lainnya di kawasan ASEAN yang juga mengalami kontraksi cukup dalam.
Ia menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah untuk menangani pandemi sekaligus memulihkan ekonomi.
"Walaupun banyak negara sekawasan, mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam, tetapi karena jumlah angkatan kerja kita yang besar, kita perlu memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanganinya," papar Ma'ruf.
Oleh karena itu, selain berupaya serius dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, pada saat yang sama pemerintah juga harus mampu menangani dampak ekonomi.
Baca juga: Merasa Dikucilkan Tetangga karena Positif Covid-19, Wanita Ini Gugat Rumah Sakit dan Gugus Tugas
"(Ini dilakukan) agar (ekonomi) tidak terpuruk terlalu dalam, bahkan dapat bangkit kembali," tutur Ma'ruf.
Ma'ruf menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar Rp 695,2 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Untuk membantu mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, pemerintah tidak tanggung-tanggung menyediakan anggaran sebesar Rp 695,2 triliun untuk PEN," kata Ma'ruf.
Pembagian alokasi dana dalam program PEN ini meliputi Rp 87,93 triliun untuk penanganan kesehatan, kemudian Rp 239,53 triliun untuk bidang perlindungan sosial, lalu Rp 128,21 triliun untuk dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Selanjutnya Rp 120,61 triliun untuk insentif usaha, Rp 48,85 triliun untuk membantu korporasi, serta Rp 70,10 triliun untuk berbagai sektor di Kementerian dan Lembaga (K/L).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.