Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hukum dan Hikmah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang Jatuh Pada Hari Ini, 29 Oktober 2020

Maulid Nabi Muhammad SAW Jatuh pada 29 Oktober 2020, Ini Hukum dan hikmah Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Hukum dan Hikmah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang Jatuh Pada Hari Ini, 29 Oktober 2020
freepik.com
Memperingati Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan pada Kamis (29/10/2020). 

Nabi Nabi Muhammad SAW memiliki jaminan masuk Surga, karena akhlaknya yang mulia, Beliau tetap berdoa, tetap beristigfar, tetap menjalankan kewajibannya seorang muslim.

"Jadi kita memperingati maulid, mengingat-ingat sosok Nabi, kita berusaha meniru."

"Pada akhirnya kehidupan kita bisa menjadi lebih tenang, kebutuhan spiritual terjawab," terangnya.

Baca juga: Kumpulan Ucapan yang Cocok untuk Memperingati Maulid Nabi, Lengkap dengan Hikmah dan Keutamaannya

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad 2020, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Terkait hal ini, Ahmadi mengambil pernyataan dari Kyai Adam Kosasih asal Subang.

Ada empat hal yang menjadi keutamaan dalam prosesi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW:

1. Syukur

Berita Rekomendasi

"Kita merasa bersyukur atas hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini," jelasnya.

Lebih menyenangkan lagi, semua itu terekam baik dalam Alquran, hadist, dalam sunnahnya, dan informasi-informasi dari para sahabat.

2. Untuk Memuji

"Bukan berarti Nabi suka dipuji," ujarnya.

Ahmadi menjelaskan, fakta di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa, dan karenanya kita harus melalukan pujian kepadanya.

'Kalau bukan karena kamu Muhammad, Kalau bukan karena kamu Muhammad, Aku tidak menciptakan alam raya, itu kata Allah SWT dalam hadits Qudsi.

"Artinya, alasan keberadaan Nabi Muhammad sendiri itu adalah alasan yang bukan saja rasional, tetapi juga intelektual."

"Bahkan Allah itu menyatakan pentingnya sosok Muhammad, mungkin itu sulit dipercayai, tetapi itulah yang terjadi," terangnya.

Ahmadi mengatakan, kita sebagai pengikutnya, orang yang melihat Nabi Muhammad SAW sebagai figur, akan lebih sering memujinya.

"Untuk lebih melihat sosok Beliau untuk bisa masuk dalam diri kita," jelasnya.

3. Tholabul ilmi

Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pasti ada pengajian.

"Di titik tertentu, ini adalah momen mengembangkan pengetahuan," jelasnya.

Ahmadi menjelaskan, ketika wasiat takwa itu disampaikan, seringkali informasi yang ada mampu menimbulkan hikmah.

"Hikmah ini menjadi semangat tersendiri, hikmah itu kumpulan dari pengalaman, dalil, informasi tercampur jadi sampai."

"Dengan hikmah kita bisa merubah berbagai hal, mungkin adanya hikmah melalui pengajian-pengajian itu, level keimanan, pengetahuan dan kebaikan mungkin akan naik," terangnya.

4. Teladan

"Hubungan kita meneladani Nabi, melihat Nabi sebagai tuntunan, itu adalah cara kita menuju kepada Allah," terangnya.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW bisa dibilang sebagai wasilah kita kepada Tuhan kita.

"Nah ini merupakan empat keutamaan memperingati Maulid Nabi, sisanya dapat bersifat personal," jelasnya.

"Maulid Nabi merupakan cara kita melihat figur Nabi Muhammad, di balik figur ini terdapat latar belakangnya, pengalamannnya, dan semuanya."

"Kita memahami figur Nabi Muhammad tidak boleh sedikit-sedikit, misal hanya cara makan atau berpakaiannya saja."

"Itu boleh, tidak salah, namun sifatnya parsial. Akan lebih menarik dan membahagiakan lagi jika kita meniru Nabi Muhammad secara keseluruhan."

"Kita menjadi jujur saja, itu sudah luar biasa," terangnya.

(Tribunnews.com/Fajar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas