Presiden PKS : Oposisi Merupakan Fitrah Demokrasi
"Sejak awal PKS menegaskan sikapnya sebagai oposisi. Karena oposisi merupakan fitrah demokrasi," ucap Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden PKS Ahmad Syaikhu menegaskan, partainya terus berupaya menyehatkan dan menjaga kepantasan demokrasi Indonesia dengan sikap yang konsisten berada di luar pemerintahan.
Termasuk memastikan fungsi check and balances tetap berjalan dan terus berupaya menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia.
PKS, kata Syaikhu, ingin menjaga demokrasi sesuai fitrahnya.
Hal itu disampaikannya usai dirinya meraih penghargaan Rising Star of Democracy 2020 di ajang Teropong Democracy Award (TDA) di Jakarta, secara virtual, Rabu (28/10/2020).
"Sejak awal PKS menegaskan sikapnya sebagai oposisi. Karena oposisi merupakan fitrah demokrasi," ucap Syaikhu.
Syaikhu mengatakan, pascapilpres 2019, PKS berkomitmen menyatukan kembali elemen bangsa yang sempat terbelah.
PKS sangat menghargai keberagaman dan perbedaan sikap politik yang diambil setiap pihak, karena menghargai keberagaman bagian dari nilai demokrasi itu sendiri yang harus senantiasa dijunjung.
"Demokrasi itu meniscayakan adanya perbedaan. Kita harus menghargai dan komitmen terhadap itu. Karenanya PKS berjuang keras melakukannya, bukan sekadar slogan," kata Anggota Komisi V DPR RI itu.
Langkah menjaga keberagaman demokrasi itu bisa dilihat dengan Silaturahmi Kebangsaan yang telah PKS lakukan ke lintas partai politik, ormas keagamaan, dan elemen masyarakat sipil lainnya.
"PKS berharap ke depan kita semua dapat terus berkontribusi menjaga persatuan Indonesia, serta membangun demokrasi kita lebih baik lagi, menuju demokrasi yang substansial," ujar Syaikhu.
Baca juga: Ahmad Syaikhu Terpilih Jadi Presiden PKS, Anis Matta: Semoga Bisa Berkolaborasi
Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Sekjen PKS : Keteladanan Rasul Harus Jadi Inspirasi Pemimpin Bangsa
Sementara itu, penghargaan yang didapatnya bukan karena kerja-kerja individu, melainkan gerak bersama sebagai sebuah institusi yang bernama PKS.
"Ini bukan karena kerja individu atau pribadi, tapi kebersamaan sebagai sebuah partai politik (PKS)," kata Syaikhu.
"Atas nama Keluarga besar PKS, saya mengucapkan terima kasih dan ke depan, akan semakin bersemangat untuk terus berperan aktif memajukan demokrasi di Indonesia," pungkas Syaikhu.