Tower Sutet 500 KV di Batang Jawa Tengah Roboh, 2 Petani Jadi Korban
Tower Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) roboh di Batang, Jawa Tengah, Minggu (1/11/2010).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Tower Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) roboh di Batang, Jawa Tengah, Minggu (1/11/2010).
Akibatnya dua petani asal Desa Kubumen, Kecamatan Tersono, menjadi korban.
Tower SUTET 500 KV yang ada di areal perwasahan itu roboh saat pekerja melakukan pemasangan jaringan.
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, insiden tersebut terjadi lantaran para pekerja terlalu kencang saat melakukan pemasangan kabel jaringan listrik antar tower.
Baca juga: Kawanan Monyet di Alas Roban Turun ke Jalan Pantura Batang, Kerap Cari Makan di Dekat Pemukiman
Hal itu mengakibatkan tower tidak kuat menahan tarikan kabel sehingga sayap tower tertarik dan roboh.
Diketahui tower SUTET itu dibangun untuk mengalir jaringan listrik Batang hingga Ungaran, dan dikerjakan oleh PT Energy Indonesia Perkasa.
Karena robohnya tower yang ada di areal persawahan di Desa Kubumen, seorang petani bernama Fahrudin (55) mengalami luka sobek pada mata kanan bagian bawan.
Baca juga: IRT di Inhu Terlilit Tali Sapi, Tubuhnya Ditemukan Tertelungkup di Bawah Batang Sawit
Sementara Turyati (57) petani lainya yang sedang berada di areal persawahan mengalami shock dan harus dilarikan ke RSUD Limpung Kabupaten Batang.
Manager PLN UP3 Pekalongan, Joko Widayat saat dihubungi awak media, Minggu (1/11/2020) malam, menjelaskan, pihaknya baru menerima informasi tersebut.
“Kami baru mengetahui informasi tersebut, terkait insiden pemasangan jaringan kami tahu persisnya, karena bukan PLB UP3 Pekalongan yang mengerjakan," katanya via telpon.
Sementara itu, Kapolsek Tersono, AKP Akhmad Almunafisi, membenarkan adanya insiden yang mengakibatkan dua petani harus mejalani perawatan medis.
Baca juga: Selundupkan Jutaan Batang Rokok Ilegal, Sebuah Truk Berhasil Diamankan Bea Cukai
"Benar tower SUTET di areal persawahan Desa Kubumen rubuh. Dan ada dua warga yang dirawat, namun mereka sudah mulai membaik," imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Batang Wihaji mengaku sudah menerima laporan adanya dua petani yang menjadi korban karena insiden tersebut.
Menurutnya, hal terpenting saat ini, yaitu keselamatan dua petani yang menjadi korban robohnya tower SUTET.
"Yang terpenting kondisi dua warga itu dulu, untuk itu setelah menerima laporan kami langsung memastikan keadaan mereka," ucapnya, Minggu (1/11/2020) malam.
Dilanjutkannya, dua petani asal Desa Kubumen yang menjadi korban robohnya tower 500 KV mulai membaik.
"Kami sudah menghubungi mereka, dan keduanya dalam kondisi baik," ujarnya.
Bupati Wihaji menerangkan, menurut laporan, insiden tersebut terjadi karena pemasangan tower SUTET 500 KV pada SUTET 151 yang ada di Desa Dlisen, Kecamatan Limpung.
“Dari laporan yang kami terima, para pekerja PT Energy Indonesia Perkasa yang sedang mengerjakan penyambungan jaringan Batang - Ungaran terlalu kencang menarik kabel antar tower dan membuat SUTET tak seimbang,” kata Wihaji.
Menurutnya, karena kesalahan pekerja saat memasang jaringan, tower 136 yang ada di Desa Kubumen roboh dan beberapa bagian tower terseret sejauh 100 meter.
"Saya dilapori bahwasanya pengawas di tower 136 sudah meminta pekerja di tower 151 berhenti menarik kabel lewat radio komunikasi. Namun pekerja di tower 151 masih menarik kabel, sehingga tower tak seimbang dan roboh," imbuhnya.
Penulis: budi susanto
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Dua Petani Asal Kecamatan Tersono, Batang Jadi Korban Robohnya Tower SUTET 500 KV