Jumlah Pengangguran Meningkat Akibat Covid-19, Komisi VII: Beri Akses untuk Miliki Keterampilan Baru
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Eddy Soeparno mengatakan pengangguran yang meningkat merupakan imbas dari melemahnya kegiatan ekonomi
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran per Agustus 2020 meningkat 2,67 juta orang sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Eddy Soeparno mengatakan pengangguran yang meningkat merupakan imbas dari melemahnya kegiatan ekonomi.
"Nah sekarang memang tak bisa dielakkan terjadi pengangguran. Karena ini merupakan ekses dari berhenti dan melemahnya sejumlah kegiatan ekonomi (akibat pandemi Covid-19)," ujar Eddy, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Komisi XI: Resesi Tidak Terelakkan, Tak Mungkin Dorong Konsumsi-Investasi Jika Masih Ada Wabah
Namun demikian, Eddy menilai pemerintah perlu melaksanakan hal-hal yang mungkin dapat membantu para pengangguran yang terdampak pandemi.
Salah satunya dengan memberikan bantuan langsung tunai hingga bantuan sosial sesuai dengan kemampuan yang pemerintah miliki.
Baca juga: Indonesia Masuk Jurang Resesi, Ini Respons Toyota, Daihatsu, dan Suzuki
"Pertama tentu memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak, baik itu BLT, bansos dan lainnya," kata dia.
Selain itu, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional itu menegaskan pemerintah perlu juga memikirkan agar para pengangguran dapat memiliki keterampilan lain.
Dengan begitu, kata dia, mereka dapat bekerja di bidang lain ataupun berwirausaha. Hal tersebut disebut Eddy dapat membantu pertumbuhan ekonomi.
"Kedua, penting juga memberikan keterampilan baru atau skill baru kepada mereka yang di-PHK agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan lain. Atau bisa juga diberikan skill wirausaha, kalau mereka menjadi wirausahawan tentu akan membantu perekonomian kita tumbuh lebih cepat lagi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran per Agustus 2020 meningkat 2,67 juta orang sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
"Angka pengangguran terhadap struktur ketenagakerjaan Indonesia saat ini sebanyak 9,77 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan virtual, Kamis (5/11/2020).
Dia menerangkan jumlah orang yang bekerja di masa pandemi ini mengalami penurunan 0,31 juta orang, pekerja penuh turun 9,46 orang.
"Sehingga jumlah pekerja Indonesia sekarang 128,45 juta orang. Sedangkan pekerja paruh waktu naik 4,32 juta orang dan setengah penganggur juga meningkat 4,83 juta orang," tuturnya.
BPS mencatat tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menurut jenis kelamin pada periode 2019-2020 mengalami peningkatan untuk TPAK perempuan sebesar 1,32 persen.
Sedangkan TPAK laki-laki mengalami penurunan 0,84 persen.
"Artinya di tengah pandemi Covid-19 ini, perempuan yang tadinya tidak bekerja dan tidak masuk angkatan kerja, sekarang justru sebaliknya," ungkap Kecuk, sapaannya.
Adapun struktur lapangan kerja yang banyak menyerap tenaga kerja di sektor pertanian (29,76 persen), perdagangan, (19,23 persen), industri pengolahan (13,61 persen) serta akomodasi dan makanan minuman (6,65 persen).