Amien Rais: Kalau Partai Ummat Nanti Lebih Besar dari Masyumi, Please Join Us
Jika Partai Ummat ternyata menjadi lebih besar daripada Partai Masyumi, Amien mengajak orang yang tergabung dalam Partai Masyumi untuk bergabung.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN), pendiri partai Ummat memastikan akan langsung membubarkan partai yang baru ia dirikan jika Partai Masyumi menjadi lebih besar.
Sabtu (7/11/2020) kemarin Partai Masyumi dideklarasikan di aula Masjid Furqon, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Amien Rais hadir dalam deklarasi itu.
"Jadi kalau nanti misalnya Masyumi lebih besar, Partai Ummat saya bubarkan, saya ikut Masyumi," ujar Amien, dalam acara deklarasi, yang disiarkan secara virtual itu.
Akan tetapi jika nantinya Partai Ummat ternyata menjadi lebih besar daripada Partai Masyumi, Amien mengajak orang yang tergabung dalam Partai Masyumi untuk bergabung ke Partai Ummat.
"Tapi kalau Partai Ummat lebih besar, please join us," imbuh Amien.
Mantan Ketua MPR itu juga memberikan wejangan kepada orang-orang yang kembali membangkitkan Partai Masyumi.
Baca juga: Sambut Baik Kehadiran Partai Ummat dan Masyumi, PKS : Bisa Jadi Teman Mengontrol Pemerintah
Mereka diminta optimis serta yakin dapat memecahkan masalah yang ada dan menjadi alasan dibalik kembalinya Partai Masyumi.
"Kalau ada orang buat partai, tapi nggak yakin akan objektif untuk memecahkan masalah, ya nggak usah berpartai. Jadi harus yakin," kata dia.
"Jadi sekarang Masyumi silakan deklarasi. AD/ART-nya diproklamasikan, narasinya sudah jelas dan yang disasar adalah anak cucu Masyumi ideologis dan anak cucu Masyumi biologis. Kalau digabung ini insyaallah akan lebih besar," tegas Amien.
Deklarasi Partai Masyumi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 partai yang dahulu didirikan, tahun 1945.
"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan 'Masyumi'," ujar Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A. Cholil Ridwan saat memimpin deklarasi.
Dalam deklarasinya, Cholil mengatakan Partai Masyumi akan berjihad agar ajaran dan hukum Islam di Indonesia terlaksana.
Peserta deklarasi yang hadir pun langsung meneriakkan takbir mendengar deklarasi tersebut.
Tak hanya deklarasi, dalam acara itu rencananya akan diumumkan pula Majelis Syuro dari Partai Masyumi.
Adapun calon-calon Majelis Syuro Partai Masyumi di antaranya adalah mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, mantan Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Budayawan Ridwan Saidi, hingga Kiai Abdul Rosyid Syafei.
Awalnya, Cholil menyinggung kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019 silam yang didukung oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU).
Baca juga: Cerita Dibalik Bangkitnya Kembali Partai Masyumi
Menurutnya Ma'ruf Amin sangat berjasa besar dalam kemenangan Jokowi karena membawa NU mendukung Jokowi.
"75 tahun kita merdeka, ada organisasi NU yang anggotanya puluhan juta, ormas Muhammadiyah anggotanya jutaan, sampai-sampai kalau ada apa-apa, yang diundang hanya Muhammadiyah dan NU. Dulu yang diundang juga Dewan Dakwah. Ketahuan Dewan Dakwah bukan ormas," ujar Cholil.
"Tapi apa makna dua ormas besar ini, bila sedang berhadapan dengan masalah, Pak Ma'ruf Amin memberikan jasa yang sangat besar pada kemenangan Jokowi. Atas nama ormas NU, jika massa puluhan juta ormas NU mendukung Jokowi menjadikan Jokowi menang mengalahkan Prabowo, capres dari ulama dan umat Islam," imbuhnya.
Namun ketika Jokowi sudah menjabat sebagai presiden kembali, Cholil mempertanyakan posisi Menteri Agama serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tak diisi oleh perwakilan NU dan perwakilan Muhammadiyah.
Posisi tersebut justru diisi oleh Fachrul Razi pada Menteri Agama, dan Nadiem Makarim pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Keduanya dianggap tak memiliki afiliasi baik kepada NU ataupun Muhammadiyah.
Politikus PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyambut baik kehadiran partai-partai politik Islam baru, seperti Partai Ummat yang didirikan Amien Rais hingga Partai Masyumi yang bangkit kembali dan baru saja dideklarasikan hari ini.
"PKS menyambut baik berdirinya Partai Ummat, selamat dan kami sampaikan welcome. Begitu juga dengan Partai Masyumi reborn, kami sampaikan selamat dan kami menghormati sikap daripada tokoh-tokoh ini karena itu memang bagian daripada hak konstitusional yang diberikan UUD untuk bebas berserikat dan berkumpul, tentulah beliau yang sangat senior sudah mempertimbangkan segalanya," ujar HNW.
HNW juga mengatakan PKS sendiri memang memerlukan lebih banyak 'teman' dalam mengkritisi pemerintah.
Baca juga: Petinggi KAMI Akan Deklarasi Pembentukan Partai Masyumi
Selama ini, PKS dikenal sebagai partai yang menjadi oposisi pemerintah seorang diri.
Karenanya, HNW mengharapkan Partai Ummat dan Partai Masyumi dapat menjadi teman PKS dalam mengontrol kebijakan pemerintah agar tak melenceng.
"Kami sangat berharap sebagaimana dengan tujuan Partai Ummat dan Partai Masyumi, nanti juga bisa menjadi teman PKS di dalam mengontrol perjalanan reformasi, demokrasi, hingga mengontrol pemerintah agar tidak keluar dari cita-cita proklamasi, supaya kemudian semuanya berjalan dengan koridor demokrasi, hukum, keinginan rakyat," ungkapnya.
Wakil Ketua MPR RI tersebut juga menyinggung bahwa partai oposisi hanya memiliki jumlah yang sangat kecil di parlemen untuk mengkritisi pemerintah.
Maka kehadiran Partai Ummat dan Partai Masyumi, diharapkan pula oleh PKS untuk melakukan kerja oposisi di luar parlemen yang ada.
"Kami kan PKS disebut sebagai oposisi. Nah di DPR tentu jumlahnya sangat kecil dibanding partai koalisi pemerintah, makanya kami memerlukan dan membutuhkan banyak teman untuk melakukan kerja-kerja oposisi dari luar parlemen, seperti Partai Ummat dan Partai Masyumi," ia menegaskan. (tribun network/dit)