Kemendikbud: Sekolah akan Mendapat Bantuan Laptop
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) memastikan pada tahun 2021 pemerintah akan melanjutkan program digitalisasi sekolah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) menetapkan sejumlah kebijakan terkait Dana BOS dan Program Digitalisasi Sekolah di tahun 2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) memastikan pada tahun 2021 pemerintah akan melanjutkan program digitalisasi sekolah.
Sekolah di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), kata Nadiem, akan diprioritaskan menerima bantuan berupa laptop, proyektor, serta perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Baca juga: Nadiem: Anak Berkebutuhan Khusus Mampu Hasilkan Karya yang Luar Biasa
Program digitalisasi yang akan dimulai tahun depan telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo untuk dikerjakan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Baca juga: 4 Kampus Jurusan Ilmu Sosial Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2021
Menurut Nadiem, Kemenkominfo dalam hal ini akan memenuhi kebutuhan jaringan internet di semua wilayah sasaran.
Sementara itu, Kemendikbud akan memastikan ada alat yang bisa digunakan di setiap sekolah.
“Jadi itu yang pasti akan kita dorong untuk tahun depan, digitalisasi sekolah,” kata Nadiem.
Baca juga: Nadiem Makarim: Saya Juga Korban PJJ
Tidak hanya terkait pengadaan alat elektronik, lanjut Mendikbud, pada program digitalisasi sekolah ini rencananya Kemendikbud akan membuat suatu platform di mana para guru bisa dengan mudah mengunduh kurikulum dan memilih kurikulum dalam bentuk modul-modul sehingga proses pembelajaran akan jauh lebih efisien.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri menjelaskan, untuk tahun depan anggaran untuk digitalisasi sekolah mencapai Rp 3 triliun.
Baca juga: Nadiem Makarim: Banyak Guru Utak-atik Software untuk Pembelajaran di Masa Pandemi
Rencananya, kata Jumeri, setiap sekolah akan menerima 15 laptop dan satu access point.
Diterima di Perguruan Tinggi Negeri
Sementara itu, lebih dari 2.500 siswa dan guru berhasil menyelesaikan program Indonesia Learning Fellowship (ILF) dan Indonesia Teaching Fellowship (ITF).
Mereka mendapatkan beasiswa dan bimbingan selama satu tahun.