Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terduga Teroris di Lampung Sempat Ingin Pergi ke Suriah Hingga Latihan Senjata di Hutan Blora

Pelaku sendiri merupakan lulusan pendidikan Jamaah Islamiah di program Sedika Sisba Tajhiz tahun 2010

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Terduga Teroris di Lampung Sempat Ingin Pergi ke Suriah Hingga Latihan Senjata di Hutan Blora
Kompas (11/6/2016)
Ilustrasi Densus 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol Awi Setyono mengatakan salah satu terduga teroris yang ditangkap di Lampung berinisial SA (36) sempat ingin berangkat ke Suriah.

Namun, mereka gagal karena dicekal saat transit di Thailand.

"Pelaku berangkat ke Suriah bersama Imarudin (sudah ditangkap lebih dulu pada tanggal 30 Mei 2020 di rumahnya).

Namun sesampainya di Thailand, kloter tersebut dicekal dan kembali lagi ke Indonesia," kata Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (9/11/2020).

Awi menyampaikan SA kesehariannya adalah seorang pemilik bengkel di Lampung.

Tak hanya itu, itu juga sempat menjadi pengurus hingga menjadi kepala sekolah muslim ADIRA pada 2013-2017.

Berita Rekomendasi

"Pelaku sendiri merupakan lulusan pendidikan Jamaah Islamiah di program Sedika Sisba Tajhiz tahun 2010," jelasnya.

Baca juga: Sopir Terduga Teroris yang Ditangkap di Sumbar Sempat Rencanakan Bunuh Diri hingga Rakit Bom

Tak hanya itu, pelaku juga sempat melakukan latihan senjata di hutan jati Blora pada 2016 lalu.

"Pelaku melakukan weapon training di hutan jati Blora/Cepu tahun 2016 bersama Imarudin dan Bagja," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri menangkap empat orang terduga terorisme jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di sekitar wilayah Lampung pada 6-7 November 2020.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono.

Menurutnya, penangkapan itu sebagai langkah preventif yang dilakukan oleh Polri.

"Penindakan dari Tim Densus 88 sebagai upaya preventif strike pada tanggal 6 dan 7 November 2020 telah menangkap beberapa kelompok teroris jaringan JI," kata Awi saat dikonfirmasi, Minggu (8/11/2020).

Terduga teroris pertama adalah SA (36) yang ditangkap di daerah Purwosari, Lampung pada 6 November 2020 kemarin. SA diketahui adalah seorang pengusaha bengkel las di rumahnya.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Lampung, Ada Pedagang hingga Pengusaha Bengkel

"Keterlibatannya adalah merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiah dari di bidang Kosin, yang tergabung dalam kelompok Imarrudin (Banten) di bawah kepemimpinan Para Wijayanto yang diduga sebagai Kosin Wilayah Lampung," terang Awi.

Selanjutnya, terduga teroris berinisial S (45) yang ditangkap di Jalan Tanjung Pura, Panjang Utara, Panjang, Bandar Lampung pada Sabtu 7 November 2020 lalu. S merupakan seorang pedagang di sekitar lokasi.

Dia diduga merupakan Bendahara struktur Adira Lampung yang merupakan salah jaringan teroris.

Ada 25 barang bukti yang diamankan dari pelaku.

Suasana kediaman SUL di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Minggu (8/11/2020). SUL adalah satu dari empat orang yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung, Sabtu (7/11/2020).
Suasana kediaman SUL di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Minggu (8/11/2020). SUL adalah satu dari empat orang yang diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Lampung, Sabtu (7/11/2020). (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Kemudian, terduga teroris berinisial I (44) yang ditangkap di Jalan Budiutomo, Gading Rejo, Pringsewu, Lampung pada Sabtu 7 November 2020 lalu. Dia juga dikenal sebagai seorang pedagang.

Dalam jaringannya, pelaku diduga merupakan donatur yang memberikan dana kepada Imarudin. Tim densus 88 juga menyita setidaknya 10 barang bukti terhadap pelaku.

Terduga teroris terakhir adalah RK (34) yang ditangkap di jalan Wonokriyo, Wonodadi, Gading Rejo, Pringsewu, Lampung pada Sabtu 7 November 2020. Dia bekerja sebagai salah satu karyawan swasta.

"Keterlibatannya adalah RK merupakan sekretaris struktur Adira Lampung. Ada 31 barang bukti yang dibawa," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas