Bantah Drop Out, Megawati: Saya Enggak Boleh Kuliah Zaman Pak Harto
Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri membantah dirinya tidak lulus kuliah atau drop out.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri membantah dirinya tidak lulus kuliah atau drop out.
Puteri dari proklamator Soekarno ini mengatakan dirinya tidak boleh kuliah pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
"Saya tidak drop out. Angka saya tinggi, karena apa? Saya enggak boleh kuliah zaman Pak Harto. Itu saja, karena saya anak Bung Karno," ucap Megawati dalam sambutannya saat Dialog Kebangsaan Universitas Negeri Jakarta yang digelar secara daring, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Megawati Mengaku Sedih Dibully soal PKI
Megawati mengatakan sempat ada tudingan saat dirinya hendak menjadi Wakil Presiden RI.
Tudingan tersebut mengatakan bahwa dirinya drop out.
Dirinya dianggap bodoh karena tidak lulus dari bangku perkuliahan.
"Saya dibilang waktu saya mau jadi Wapres saja ributnya. Orang itu ibu rumah tangga. Ibu-ibu, tolong dengar, ibu rumah tangga, orang bodoh karena drop out," kata Megawati.
Baca juga: Megawati Sebut Jakarta Sekarang Jadi Amburadul
Terkait dengan perkuliahan, Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengatakan perguruan tinggi harus langsung melakukan implementasi.
Meski teori juga dibutuhkan dalam pembelajaran.
Menurutnya, para mahasiwa harus memiliki jiwa bertarung yang kuat untuk menghadapi hidup.
"Bayangkan jadi kalian harus punya fighting spirit. Jadi sarjana tapi dengan pengetahuan yang luar biasa dan itu sangat memungkinkan," kata Megawati.
Anak muda, menurutnya harus dapat berjuang di segala tempat seperti pedalaman, desa dan tempat lainnya.
Sedih Dibully soal PKI
Dalam kesempatan tersebut, Megawati Soekarnoputri juga mengungkapkan kesedihannya terhadap stigma PKI yang dialamatkan kepada keluarganya.
Terlebih anggapan tersebut dialamatkan kepada ayahandanya, Soekarno, yang merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia.
"Sedih saya ketika ayah saya dilengserkan. Orang selalu mengatakan bahwa Bung Karno kecenderungannya adalah PKI," ujar Megawati.
Baca juga: PA 212: Jika Tidak Mau Dituduh PKI, Mega dan PDIP Harus Jelas Pembelaannya Terhadap Sila Pertama
Ketua Umum PDI Perjuangan ini membantah pernyataan tersebut.
Menurutnya, Bung Karno tidak mungkin memiliki kecenderungan kepada PKI, karena dirinya sendiri yang membuat Pancasila.
Bahkan Megawati mengatakan bahwa keluarganya adalah pendiri ormas Islam Muhammadiyah di Bengkulu.
Megawati juga mengaku kerap disebut sebagai PKI. Dirinya mengungkapkan hal tersebut tidak benar.
"Saya dibully begitu juga. Dikatakan saya PKI. Jadi saya pikir, apakah saya akan menghianati, durhaka dengan orang tua saya," tutur Megawati.
Menurut Megawati, dibutuhkan upaya meluruskan sejarah agar tidak terjadi kekeliruan di masyarakat.
Terutama sejarah mengenai Bung Karno.
Megawati mengatakan masyarakat juga bisa mengakses arsip bersejarah agar dapat mematuhi fakta yang sebenarnya.
"Hal-hal ini yang harus itu tadi saya katakan. Harus diingatkan kembali, diterangkan secara benar sejarah bangsa kita.
Tidak mungkin kalau hanya separuh-separuh. bukti otentiknya di Arsip Nasional ada. Tolong didatangkan para sejarawan untuk menceritakan hal-hal ini," pungkas Megawati.