TGB Tanggapi Soal Kepulangan Habib Rizieq Shihab: Yang Mengikuti Silakan, yang Tidak Juga Silakan
Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi turut serta memberikan tanggapannya soal kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi turut serta memberikan tanggapannya soal kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.
Seperti diberitakan TribunLombok.com (Tribun Network), TGB mengatakan menghormati sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
Tuan Guru Bajang menjelaskan penghormatan tersebut ada sebab umum dan sebab khusus.
Sebab umumnya, karena jalinan persaudaraan sesama Islam atau ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathoniyah, dan persaudaraan sebagai sesama umat manusia ukhuwah insaniyah.
Baca juga: Rizieq Berdoa Semoga Corona Hilang, Penjemput yang Alami Gejala Covid-19 Diminta Periksa ke Faskes
Baca juga: Acara Pernikahan Putri Rizieq Shihab, Polri Belum Putuskan Tutup Jalan di Sekitar Petamburan
“Adapun sebab khusunya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama,” papar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan ini.
Nahdlatul Wathan adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat.
Selain itu TGB juga mengatakan terkait mengikuti seorang ulama, di mana harus juga dibarengi dengan kepahaman.
”Yang mau mengikuti silakan, yang tidak juga silakan, tapi harus dengan kepahaman,” ujar mantan Gubernur NTB tersebut.
Tapi TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.
Baca juga: Habib Rizieq Nikahkan Putrinya Malam Ini, Kegiatannya Dirangkai dengan Acara Maulid Nabi
Baca juga: Panitia Beberkan Rangkaian Acara Maulid Nabi dan Pernikahan Putri Rizieq Shihab
Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengingatkan, tidak ada seorangpun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara berislamnya.
Jangankan dalam urusan-urusan menyangkut fiqh siyasiyah (politik), dalam hal ibadah pun tidak bisa seseorang mengklaim cara imam yang diikuti paling benar, yang dianggap paling merepresentasikan Islam.
“Jangan mengecilkan Islam pada seseoang. Tidak ada satu orang pun di dunia ini selain Rasul SAW yang bisa mengatakan pendapatnyalah yang paling benar dalam memahami dan melaksanakan Islam,” tegasnya.
Lantas terkait pandangan politik, pihaknya mengaku ada beberapa hal yang tidak sependapat dengan Habib Rizieq Shihab.
Perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.