Dampak La Nina dan Monsunal, Ini Daftar Wilayah di Indonesia yang akan Diguyur Hujan Lebat
Terjadinya La Nina dengan kategori moderat bersamaan dengan terjadinya pola monsunal meningkatkan intensitas hujan di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM - Terjadinya La Nina dengan kategori moderat bersamaan dengan terjadinya pola monsunal meningkatkan intensitas hujan di sebagian wilayah Indonesia.
Situasi ini membuat risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan puting beliung, juga meningkat.
”Pengaruh kuat La Nina secara luas yang akan berlangsung selama November perlu diwaspadai karena berbarengan dengan hujan monsunal. Dampaknya peningkatan intensitas hujan hingga 25 persen dari rata-rata,” kata peneliti iklim dan Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Siswanto, Sabtu (14/11/2020).
Analisis BMKG, untuk November ini, dampak penguatan hujan karena pola monsunal terutama terjadi di seluruh Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Jawa Timur akan mendapatkan tambahan hujan di sebagian wilayahnya, kemudian Papua bagian tengah dan Papua Barat mendapat peningkatan hujan, juga sebagian Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah.
Sebagian daerah ini juga mendapatkan penguatan hujan karena La Nina, di antaranya mayoritas kawasan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, hingga Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Wilayah lain yang juga mengalami peningkatan hujan adalah Sulawesi Barat, Maluku dan Maluku Utara, sebagian Papua bagian tengah dan selatan, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, serta Sulawesi Tenggara.
Kepala Subbidang Peringatan Dini Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supari mengatakan, La Nina moderat berpeluang terjadi hingga Januari 2021.
La Nina terkait dengan lebih dinginnya suhu muka laut di Pasifik ekuator dan lebih panasnya suhu muka laut wilayah Indonesia sehingga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia dan menghasilkan peningkatan curah hujan.
Analisis terbaru menunjukkan, kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) negatif yang sebelumnya diperkirakan berpotensi terjadi sampai akhir tahun saat ini sudah berbalik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.