Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Perbedaan Habib Rizieq Shihab dan Jokowi Tak Akan Selesai Meski Ada Rekonsiliasi

Burhanuddin Muhtadi melihat perbedaan Habib Rizieq Shihab dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan selesai meski terjadi rekonsiliasi.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Sebut Perbedaan Habib Rizieq Shihab dan Jokowi Tak Akan Selesai Meski Ada Rekonsiliasi
Tribunnews/JEPRIMA
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melihat perbedaan Habib Rizieq Shihab dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan selesai meski terjadi rekonsiliasi di antara kedua belah pihak.

"Rekonsiliasi, saya kira itu gimmick ketimbang realitas faktual. Secara simbolik mungkin bisa ditunjukkan supaya tensi politik bisa mereda di tingkat bawah," ujar Burhanuddin saat acara webinar, Jakarta, Minggu (15/11/2020).

"Tapi ini tidak akan bisa menyelesaikan perbedaan yang tajam, minimal sampai era Pak Jokowi selesai 2024 nanti," sambungnya.

Menurut Burhanuddin, perbedaan Habib Rizieq Shihab dan Jokowi telah memunculkan dua kubu, yang akhirnya bukan semata-mata persoalan personal kedua pihak tersebut.

"Ini persentasi simbol, ada perang simbol, culture war yang memisahkan antara kubu Pak Jokowi dengan kubu Pak Rizieq," ucapnya.

Perbedaan kedua belah pihak tersebut, kata Burhanuddin, digambarkan masing-masing kubunya merupakan kelompok lain dan akhirnya tidak dapat bersatu.

Berita Rekomendasi

"Ini culture war yang tidak bisa selesai melalui makan-makan bersama, foto bersama. Tapi sesuatu yang mungkin bagian dari keragaman kita sebagai bangsa," katanya.

"Kita harus menjadikan suasana polarisasi pasca Pilpres 2014, 2019 bagi new normal, baik covid, maupun politik. Kita mengalami proses pembelahan melahirkan dua buah wajah Indonesia, dan mungkin masih punya efek elektoral sampai 2024 nanti," sambung Burhanuddin.

Habib Rizieq ajukan syarat untuk rekonsiliasi

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengaku siap rekonsiliasi dengan pemerintah.

Namun, ia meminta pemerintah untuk menyetop kriminalisasi ulama sebelum rekonsiliasi.

Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).

"Ada teriak-teriak rekonsiliasi, mana mungkin rekonsiliasi bisa digelar kalau pintu dialog tidak dibuka. Buka dulu pintu dialognya, baru rekonsiliasi. Tak ada rekonsiliasi tanpa dialog," kata Habib Rizieq.

Baca juga: ILC Soal Habib Rizieq Batal Tayang, Rocky Gerung Ragukan Vlog Karni Ilyas : Orang Gak Percaya Lagi

Baca juga: Sebut Kasusnya Diancam Dibuka Lagi, Habib Rizieq Tuntut Para Tokoh Ini Diproses: Gimana Mau Dialog

Baca juga: Ajukan Syarat Rekonsiliasi, Rizieq: Bebaskan Dulu Ustaz Abu Bakar Baasyir dan Habib Bahar bin Smith

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas