Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekolah Tatap Muka Segera Dilakukan, Mendikbud Sedang Lakukan Kajian

Mendikbud, Nadiem Makarim menyebut pihaknya kini sedang melakukan pengkajian terkait kemungkinan dibukanya kembali sekolah tatap muka.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sekolah Tatap Muka Segera Dilakukan, Mendikbud Sedang Lakukan Kajian
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan kegiatan belajar mengajar bersama sistem online di ruang aula Kelurahan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka, pembelajaran daring pun diberlakukan. Namun keterbatasan sarana perangkat, fasilitas, dan ekonomi menjadi salah satu kendala yang harus di hadapi oleh masyarakat setempat. Demi memudahkan siswa/pelajar di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, memfasilitasi warganya dalam belajar online dengan menyediakan WiFi gratis di ruang aula Kelurahan Jatirahayu. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut pihaknya kini sedang melakukan pengkajian terkait kemungkinan dibukanya kembali sekolah tatap muka meski
berada di situasi pandemi covid 19.

Nadiem menjelaskan hal ini dilakukan karena terdapat usulan sekolah tatap muka dibuka kembali imbas dari adanya siswa yang kesulitan melaksanakan pembelajaran secara daring.

"Untuk sekolah tatap muka sedang kami kaji. Mohon ditunggu. Kami akan analisa dan mengkaji lagi SKB
4 Menteri dan bagaimana kita bisa membantu anak-anak kita yang sulit PJJ untuk masuk sekolah," ujar Nadiem, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, di ruang rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020).

Nadiem mengatakan pihaknya memang berusaha agar sekolah tatap muka dapat dilaksanakan kembali, namun diperlukan analisa lebih lanjut agar pelaksanaannya berjalan aman.

Baca juga: Bantuan BLT Guru Honorer Rp 1,8 Juta, Ini Syaratnya: Akses info.gtk.kemdikbud.go.id

Baca juga: Guru Honorer Diberi Subsidi Upah Rp 1,8 Juta, Syaratnya Tidak Menerima Bantuan Kartu Pra Kerja

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat membuka Webinar Peringatan Hari Guru Sedunia Tingkat Nasional Tahun 2020, di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat membuka Webinar Peringatan Hari Guru Sedunia Tingkat Nasional Tahun 2020, di Jakarta, Kamis (8/10/2020). (Istimewa)

Mas Menteri--begitu Nadiem disapa --meminta agar semua pihak sabar menunggu hasil dari kajian yang dilakukannya soal usulan pelaksanaan sekolah tatap muka.

"Prioritas kami mengembalikan anak sekolah tatap muka tapi seaman mungkin. Mohon ditunggu. Nanti
pasti ada kebijakannya"" kata Nadiem.

Dalam kesempatan itu, Nadiem memaparkan kunjungan kerja terkait dengan kuota data internet untuk
belajar online dan bantuan operasional sekolah (BOS).

Berita Rekomendasi

Adapun kunjungan kerja dilakukan ke tiga daerahyakni Palu di Sulawesi Tengah, Gianyar di Bali, dan Kupang-Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur.

Nadiem menegaskan dirinya mendapat masukan dengan kunjungan kerja ini.

Karenanya, dia akan terusmelakukan kunjungan kerja di daerah-daerah terluar.

"Saya melakukan banyak pertemuan, di mana kita sangat ingin meningkatkan komunikasi pemda dan akselerasi di masa pandemi. Ini menjadi suatu masukan, input yang didapat dari guru, kepala sekolah, dan kepala dinas. Saya tidak akan berhenti melakukan kunker di daerah terluar untuk mendapatkan perspektif lagi," ujar Nadiem.

Dari kunjungan kerja yang dilakukan Nadiem, dia mendapati ada kendala yang berbeda-beda di tiap
wilayah.

Untuk wilayah Gianyar, Nadiem mengatakan secara universal semua sudah menerima kuota internet.

Koneksi internet dan tingkat ekonomi masyarakat di Gianyar pun terbilang baik.

Namun, hal berbeda ditemui Nadiem di wilayah Palu.

Meski sebagian besar sudah menerima kuota internet, akan tetapi terdapat masalah jaringan jika berbicara untuk wilayah pesisir dan pelosok atau pegunungan.

"Beda lagi di Pulau Rote, masalah utama terluar terpinggir, walau cantik luar biasa pemandangan, tingkat ekonomi rendah. Masalah utama banyak yang tidak punya gawai. Walau 3G lumayan, sinyal ada.
Tapi masalah utamanya tidak punya gawai," kata Nadiem.

Nadiem pun memastikan akan melakukan koordinasi ke depan dengan Kementerian Komunikasi dan
Informatika terkait kendala-kendala yang dihadapi.

"Memang masyarakat kita dari sisi handset jaringan, itu yang akan dikoordinasikan dengan Kominfo ke depan akan didorong. Ini alasannya digitalisasi sekolah, penyediaan gawai dalam bentuk laptop akan penting," tandasnya.(Tribun Network/dit/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas