Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klaim Hajatan di Petamburan Patuhi Protokol, Haikal Hassan: Tapi Masyarakat Rindu Habib Rizieq

Sekretaris Jenderal HRS Centre Haikal Hassan mengaku hajatan pernikahan yang digelar Rizieq Shihab sudah mematuhi protokol kesehatan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
zoom-in Klaim Hajatan di Petamburan Patuhi Protokol, Haikal Hassan: Tapi Masyarakat Rindu Habib Rizieq
Tangkap layar Youtube ILC tvOne
Sekretaris Jenderal HRS Centre, Haikal Hassan dalam dialog bersama Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (17/11/2020) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal HRS Centre Haikal Hassan buka suara soal kerumunan massa di hajatan Rizieq Shihab yang menuai polemik.

Menurutnya, resepsi pernikahan anak keempat Rizieq Shihab, Syarifah Najwa Shihab digelar dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Prokes tersebut, menurut Haikal, sudah jelas terlampir dalam surat undangan yang telah tersebar.

Hal itu ia sampaikan dalam dialog bersama Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (17/11/2020) malam.

"Soal acara resepsi pernikahan, kami sudah mententukan jam berapa (para undangan) yang hadir," kata Haikal Hassan, dikutip dari Youtube tvOne, Rabu (18/11/2020).

Sekretaris Jenderal HRS Centre, Haikal Hassan dalam dialog bersama Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (17/11/2020) malam.
Sekretaris Jenderal HRS Centre, Haikal Hassan dalam dialog bersama Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (17/11/2020) malam. (Tangkap layar Youtube ILC tvOne)

Baca juga: Sempat Ingin Sambut Kepulangan Habib Rizieq Diam-diam, Haikal Hassan: Karena Dihambat, Kita Gabisa

Baca juga: Haikal Hassan Ungkap Ada Kesengajaan Pihak Lawan Serang Habib Rizieq: Ulama yang Lain Boleh?

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu kemudian menunjukkan bukti undangan yang mewajibkan prokes.

Di antaranya seperti sudah menentukan para undangan yang hadir harus sesuai dengan ketentuan waktu yang tertulis.

BERITA REKOMENDASI

Dalam undangan juga terlampir para undangan harus menerapkan 3 M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

"Ini undangan yang dibagikan kepada para peserta, ini protokol, semua harus pakai masker."

"Semua harus jaga jarak, semua tetap mengikuti jam (yang sudah ditentukan)," jelasnya.

Ia pun mempertanyakan siapa yang disalahkan terkait adanya kerumunan massa ini.

Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020). Pantauan Tribunnews.com di lapangan prosesi pembacaan ijab kabul menggunakan bahasa Arab dan berlangsung dengan hikmat. Tribunnews/Jeprima
Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020). Pantauan Tribunnews.com di lapangan prosesi pembacaan ijab kabul menggunakan bahasa Arab dan berlangsung dengan hikmat. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Luhut Sayangkan Kerumunan Massa di Acara Habib Rizieq Dihadiri Pejabat DKI, Siapa?

Baca juga: Polemik Kerumunan di Acara Rizieq Shihab: Pemerintah Sesalkan hingga Anies Dinilai Tak Profesional

Sebab, ia mengaku para simpatisan yang hadir tidak dimobilisasi.


"Kedatangan di Petamburan yang begitu dahsyatnya siapa yang disalahkan?"

"Mau Habib Rizieq yang disalahkan? Padahal kita sudah mematuhi semua dan nggak ada mobilisasi," ujarnya.

Haikal juga ikut menyinggung gelaran acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipermasalahkan.

Pihaknya mengaku sudah mengikuti semua protokol kesehatan.

Seperti pemberitahuan untuk memakai masker dan menjaga jarak.

Pedagang memenuhi Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, yang ditutup, Sabtu (14/11/2020) malam. Penutupan jalan ini dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya tamu yang menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus akan nikah putri Habib Rizieq Shihab. Warta Kota/Alex Suban
Pedagang memenuhi Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, yang ditutup, Sabtu (14/11/2020) malam. Penutupan jalan ini dilakukan untuk mengantisipasi banyaknya tamu yang menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus akan nikah putri Habib Rizieq Shihab. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

Baca juga: Kompolnas Angkat Suara Soal Pencopotan 2 Kapolda: Ini Harus Jadi Pelajaran bagi Pejabat Kepolisian

Baca juga: Anies Diperiksa Polisi soal Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq, PKB: Jangan Ada Kesan Tebang Pilih

Bahkan ia juga sempat menyarankan agar para simpatisan tidak perlu hadir ke lokasi.

Sebab, mereka juga bisa menyaksikan acara melalui siaran langsung yang ditayangkan Front TV.

Namun Haikal mengungkapkan luapan massa yang hadir ke Petamburan lantaran rindu kepada Rizieq Shihab.

"Acara berikutnya Maulid, kita ikuti semua prosedur, ada pemberitahuan untuk menjaga jarak."

"Kita juga bagi-bagi masker, yang hadir kami sarankan melihat di Front TV saja."

"Tapi masyarakat begitu menanti kerinduan (kepada Rizieq Shihab) ini," ungkap Haikal Hassan.

Acara di kediaman Rizieq Shihab menuai polemik

Sebelumnya diberitakan, acara yang digelar Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) lalu menuai polemik.

Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempat pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) itu memicu kerumunan massa.

Diperkirakan sekitar 10.000 orang memadati acara yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan membeludak, protokol jaga jarak tidak bisa diterapkan, Sabtu (14/11/2020).
Jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan membeludak, protokol jaga jarak tidak bisa diterapkan, Sabtu (14/11/2020). (Tribunnews.com/Lusius Genik)

Baca juga: Soal Kerumunan di Acara FPI Petamburan, Wagub DKI: Izin Keramaian Bukan ke Pemda, tapi Polisi

Baca juga: Pembelaan Pemprov DKI Soal Acara Habib Rizieq, Sebut Massa Bukan Tamu, hingga Petugas Terbatas

Puluhan ribu orang yang hadir dalam perhelatan itu menjadi tidak terbendung hingga tumpah ruah dan berimpitan.

Akhirnya, massa yang berbondong-bondong itu menyulitkan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk jaga jarak fisik.

Padahal, Indonesia masih berada di situasi pandemi yang rawan terjadi penularan Covid-19.

Oleh karena itu, acara tersebut menuai kecaman dari publik.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas