Pangdam Jaya Bantah Dapat Perintah dari Presiden Jokowi Copot Baliho Habib Rizieq
Mayjen TNI Dudung Abdurachman membantah pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman membantah pencopotan baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dudung mengatakan tindakannya tersebut adalah keputusannya sebagai Panglima di wilayah Kodam Jayakarta.
"Oh tidak ada. Saya bertanggung jawab langsung yang di Jakarta. Tidak ada hubungannya dengan presiden. Tidak ada sama sekali," kata Dudung di Makodam Jaya Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020).
Namun demikian sebelumnya ia mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta dan Kapolda Metro Jaya terkait keputusannya mencopot baliho bergambar Habib Rizieq di sejumlah wilayah di Jakarta.
Baca juga: Pria Ini Tantang Pangdam Jaya: Silakan Copot Baliho Habib Rizieq, Besok Gua Pasang Lagi
Menurutnya keputusannya memerintahkan anak buahnya melakukan pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq sudah sesuai aturan karena dua bulan sebelumnya Satpol PP DKI Jakarta telah menurunkan baliho-baliho bergambar Habib Rizieq.
Namun demikian, kata Dudung, FPI melakukan demontrasi kepada Satpol PP sehingga mereka memasangnya kembali.
Baca juga: Mayjen Dudung : yang Mengkritik Tidak Tahu Cerita Penurunan Baliho
Tidak hanya itu, ia juga menilai isi dan ajakan-ajakan yang ada di baliho-baliho tersebut juga meresahkan masyarakat.
"Masalahnya juga balihonya bukan sekadar baliho, ada ajakan revolusi akhlak apa segala macam. Menurut saya itu yang meresahkan masyarakat," kata Dudung.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman buka suara terkait pernyataan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menyinggung TNI dan Polri.
Dudung justru menanggapi dengan berterimakasih atas hujatan-hujatan yang disampaikan oleh Rizieq.
Menurutnya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.
Hal itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan setelah apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Politikus Golkar: Perintah Pangdam Jaya Copot Baliho HRS, Sudah Sesuai Tupoksinya
"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI dan Polri, kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik. Jadi kalau ucapan tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga," kata Dudung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.