Alasan Nasaruddin Umar Masih Tutup Masjid Istiqlal : Keselamatan Umat Lebih Penting
Menurutnya, aturan protokol kesehatan masih belum bisa diterapkan di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengemukakan alasan sampai saat pihaknya belum mau membuka Istiqlal untuk kegiatan dan ibadah termasuk Salat jumat di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, aturan protokol kesehatan masih belum bisa diterapkan di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.
Baca juga: Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Imbau Pemerintah Perbaiki Narasi Atasi Pandemi Covid-19
"Masjid Istiqlal belum dibuka karena 200ribu orang (kapasitasnya), harus diukur suhu tubuhnya satu per satu. 200ribu dalam tempo singkat, shalat jumat hanya 30 menit, harus mengantri dan SDM kami terbatas (untuk pengecekan)," ungkapnya dalam diskusi virtual, Selasa (24/11/2020).
Padahal, pihaknya telah mendapatkan lampu hijau dari Pemprov DKI untuk membuka Istiqlal dengan sejumlah syarat.
Namun, dengan pertimbangan keselamatan umat dan citra pemerintah, pihaknya masih menutup Istiqlal dari berbagai kegiatan.
"Insya Allah belum waktunya (dibuka), (kalau dibuka) harus menyesuaikan protokol kesehatan termasuk social distancing. Menyelamatkan warga, citra bangsa karena ini masjid negara, dan umat lebih penting," jelas Nasaruddin.
Diketahui, masjid yang terletak di Jakarta Pusat itu telah tutup dari berbagai kegiatan sekitar 6 bulan terakhir, karena pandemi Covid-19.
Tahun ini pula, shalat Idul Fitri dan Idul Adha tingkat kenegaraan yang biasa digelar sementara ditiadakan.