Sejarah Hari Guru Nasional 25 November, Download Logo Hari Guru Nasional 2020 di Sini
Tahun ini peringatan Hari Guru Nasional yang ke-75, jatuh pada Rabu (25/11/2020). Berikut sejarah singkatnya. Download logo Hari Guru Nasional 2020.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
![Sejarah Hari Guru Nasional 25 November, Download Logo Hari Guru Nasional 2020 di Sini](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/logo-peringatan-hari-guru-nasional-2020.jpg)
Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.
Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan.
Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.
Pada 1932, nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
![puluhan siswa mengikuti lomba menulis puisi untukmu guru dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional di SD Impres bertingkat Mamajang 1 jalan Serigala Makassar, Selasa (24/11). Lomba ini dilakukan bagi siswa untuk mengekspresikan kesan dan memberikan apresiasi kepada guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. tribun timur/muhammad abdiwan](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/lomba-menulis-puisi-peringati-hari-guru-nasional_20141204_143718.jpg)
Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.
Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta.
Melalui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan.
Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.
Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di dalam kongres inilah, pada 25 November 1945, 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, PGRI didirikan.
Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tengah bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.