Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Aktivitas Menteri KKP Edhy Prabowo di Hawaii Sebelum Ditangkap KPK, Jajaki Kerja Sama Soal Udang

Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Ini Aktivitas Menteri KKP Edhy Prabowo di Hawaii Sebelum Ditangkap KPK, Jajaki Kerja Sama Soal Udang
Dok. KKP
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Diketahui, Edhy Prabowo diamankan KPK bersama istri dan sejumlah pegawai KKP.

Ia ditangkap lembaga antirasuah sesaat setelah tiba dari kunjungannya ke Amerika Serikat.

Melansir dari instagram edhy.prabowo, Menteri KKP tersebut sempat membagikan kegiatannya selama berada di Negeri Paman Sam.

Dalam postingan Kamis (19/11/2020) tampak Edhy Prabowo berada di KJRI Los Angeles dan membagikan empat foto kegiatannya.

Baca juga: Penyidik KPK Sambangi Kediaman Rumah Dinas Menteri KKP Edhy Prabowo

Dalam postingan tersebut Edhy Prabowo menjelaskan kegiatannya.

"Saat ini, saya berada di Amerika Serikat untuk menjajaki kerjasama budidaya perikanan khususnya udang, dengan salah satu lembaga riset di Honolulu, Hawaii," tulis dalam instagram edhy.prabowo.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, kerjasama tersebut dalam rangka mendorong pengembangan sektor budidaya sesuai dengan program prioritas pemerintah.

Tampak dalam foto Edhy Prabowo mengenakan jas hitam dipadu celana bahan hitam.

Dalam tulisannya, ia mengaku sempat mengisi webinar Jakarta Food Security Summit-5 dan dalam fotonya ia tampak duduk mengenakan jas hitam dipadu kemeja putih.

"Di sela kunjungan, saya juga menyempatkan mengisi webinar Jakarta Food Security Summit-5 di KJRI Los Angeles. Saya yakin, sektor kelautan dan perikanan punya potensi besar dan mampu menjadi penggerak roda perekonomian nasional," tulis dalam instagram edhy.prabowo tertanggal 19 November 2020.

Kemudian, pada Sabtu (21/11/2020), Edhy Prabowo kembali membagikan 3 foto terkait aktivitasnya di di Amerika Serikat.

Tampak dalam foto tersebut Edhy prabowo menganakan jas hitam, kemeja biru serta dasi dan masker putih.

Tampak pula sebuah kalung tanda penyambutan pun melingkar di lehernya.

Baca juga: Respon Tegas Rocky Gerung ketika Menteri Edhy Prabowo Ditangkap: Mari Rayakan dengan Pesan Seafood

Ia mengungkapkan keberadaan dirinya lewat tulisan dalam unggahan tersebut.

"Siang tadi waktu Amerika, saya menyaksikan penandatanganan kerjasama antara KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. Kerjasama ini mencakup transfer teknologi dan pengetahuan terkait produksi induk udang unggul melalui pembangunan Broodstock Center Udang di Indonesia," tulis dalam instagram edhy.prabowo.

"Bila kita mampu menghasilkan indukan udang vaname sendiri, target produksi udang nasional 1,5 juta ton per tahun pada 2024 Insya Allah terpenuhi. Tentunya dibarengi dengan langkah strategis lain seperti penyederhanaan izin operasional budidaya, kemudahan pinjaman modal, hingga perbaikan sarana dan prasana tambak yang saat ini sudah berjalan," lanjut tulisan dalam instagram tersebut.

Edhy Prabowo pun meminta doa atas kerja sama yang sudah dijalin tersebut.

"Mohon doanya semoga poin-poin kerjasama dengan lembaga riset ternama di Amerika Serikat ini dapat segera diimplementasikan. Sehingga budidaya udang berkelanjutan di Indonesia bisa berjalan mandiri. Semangat..." tulisnya.

Kemudian pada Senin (23/11/2020), Edhy Prabowo kembali membagikan delapan foto yang merupakan hari terakhir keberadaannya di Amerika.

Tampak Edhy Prabowo mengenakan sweater warna biru muda dipadu celana bahan dan sepatu kulit.

Dalam satu foto terlihat Edhy Prabowo berbincang dengan ABK asal Indonesia yang selama ini bekerja di Amerika Serikat.

Hal tersebut terungkap dari tulisan dalam unggahan tersebut.

"Menutup kunjungan kerja di Amerika Serikat, saya bertemu ABK asal Indonesia yang selama ini bekerja di sana. Banyak hal yang mereka sampaikan tentang dinamika kerja di luar negeri, termasuk kerinduan terhadap keluarga di Indonesia," tulis dalam instagram edhy.prabowo.

Ia pun mengaku bila pihaknya akan terus memantau keberadaan nelayan Indonesia yang bekerja di Negeri Paman Sam.

"Meski mencari nafkah di Negeri Paman Sam, para ABK ini tetaplah nelayan Indonesia. Sehingga kami di KKP akan selalu berkomunikasi dengan pihak KJRI untuk mengetahui kabar teman-teman di sini."

"Tetap semangat, saya yakin pengalaman kerja teman-teman akan bermanfaat untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia."

Terkait penetapan calon eksportir benih lobster

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Edhy Prabowo ditangkap atas dugaan kasus korupsi ekspor benur (benih udang).

Eddy dan pihak-pihak tersebut diduga terlibat korupsi penetapan izin ekspor benih bening lobster atau benur.

"Tadi malam Menteri KKP diamankan KPK di Bandara Soetta saat kembali dari Honolulu (Hawaii, Amerika Serikat), yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin export baby lobster," kata Ketua KPK Firli Bahuri lewat pesan singkat, Rabu (25/11/2020).

Edhy Prabowo tercatat menjadi menteri pertama pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ditangkap dalam operasi senyap yang dilakukan oleh KPK.

Politikus Partai Gerindra itu juga jadi menteri pertama era Jokowi-Ma'ruf Amin yang berurusan dengan penangkapan KPK.

Penetapan Calon Eksportir

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, penangkapan Edhy terkait kasus dugaan korupsi mengenai proses penetapan calon eksportir benih lobster.

"Kasus ini diduga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster," kata Ali, Rabu siang.

Ali mengatakan, total ada 17 orang yang ditangkap KPK dalam rangkaian operasi tangkap tangan di Depok, Jakarta, dan Bandara Soekarno-Hatta.

Sebanyak 17 orang itu terdiri dari Edhy, istri Edhy, pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah pihak swasta.

"Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1x24 jam," ujar Ali.

Selain itu, KPK juga mengamankan sejumlah barang, termasuk kartu debit ATM yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi.

Sebelumnya, penunjukan perusahaan pengekspor benih lobster sempat menuai polemik.

Dalam beberapa pemberitaan, sejumlah politikus disebut-sebut menduduki jabatan tinggi di perusahaan yang jadi calon eksportir benih lobster.

Menanggapi itu, Edhy sempat mengatakan, surat perintah pemberian izin eksportir bukan ada di tangannya melainkan diterbitkan oleh tim yang terdiri dari Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Budidaya, dan BKIPM.

Tim juga melibatkan Inspektorat Jenderal dan diawasi oleh Sekretaris Jenderal.

Selama tim tidak mengikuti kaidah, Edhy menegaskan tak segan-segan mencabut izinnya.

"Yang memutuskan juga bukan saya, (tapi) tim. Tapi ingat, tim juga saya kontrol agar mengikuti kaidah," papar Edhy dalam raker bersama Komisi IV DPR RI, Senin (6/7/2020).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas