Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Presiden di Hari Korpri: Percepat  Reformasi Birokrasi dan Struktural 

"Kita harus terus mempercepat reformasi birokrasi bersamaan dengan reformasi struktural yang kita lakukan," kata Presiden.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pesan Presiden di Hari Korpri: Percepat  Reformasi Birokrasi dan Struktural 
Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) untuk mempercepat reformasi birokrasi dan reformasi struktural.

Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato sambutan Peringatan HUT ke-49 Korpri secara virtual, Minggu (29/11/2020).

"Kita harus terus mempercepat reformasi birokrasi bersamaan dengan reformasi struktural yang kita lakukan," kata Presiden.

Baca juga: 29 November Diperingati sebagai Hari Korpri, Berikut Sejarah dan Tema HUT Korpri ke-49 Tahun 2020

Pandemi Covid-19 menurut presiden merupakan momentum untuk mempercepat perubahan tersebut.

Adanya Pandemi membuat cara kerja harus dilakukan extraordinary, dari cara atau prosedur yang panjang dan berbelit menjadi ringkas.

"Cara baru tersebut harus memanfaatkan teknologi, terutama teknologi digital," katanya.

Berita Rekomendasi

Presiden mengatakan Pandemi Covid-19 mau tidak mau membuat transformasi digital dilakukan dengan cepat.

Baca juga: Sejarah Hari Korpri yang Diperingati Setiap 29 November, Ini Tema HUT Korpri Tahun 2020

Di saat Pandemi, sebagian besar birokrasi dapat diurus atau dikerjakan dari rumah. Sehingga., Sumber Daya Manusia (SDM) dituntut lebih terampil dan adaptif memanfaatkan teknologi dengan mengedepankan inovasi dan kreativitas.

Selain reformasi birokrasi, menurut Presiden reformasi struktural sudah tidak bisa ditunda lagi. Sejumlah regulasi yang rumit dan menghambat kreatifitas kerja harus dipangkas dan disederhanakan.

"Kelembagaan pemerintahan yang gemuk tumpang tindih dan tidak efisien harus segera diintegrasikan. Jenjang eselonisasi yang panjang harus dipangkas untuk mempercepat pengambilan keputusan. SOP yang panjang dan kaku harus diringkas dan fleksibel dan berorientasi pada hasil." katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas