Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020
Berikut ini niat dan tata cara salat Gerhana Bulan berdasarkan panduan dari Kementerian Agama.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama).
7. Ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya.
8. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal).
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
10. Dilanjutkan bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya).
11. Tasyahud hingga Salam.
Setelah shalat gerhana, imam lalu menyampaikan khotbah kepada jemaah.
Khotbah tersebut berisi anjuran kepada jamaah untuk berzikir, berdoa, beristighfar, sedekah, dan hal-hal baik lainnya.
Dikutip dari Bmkg.go.id, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar.
Hal ini menyebabkan Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
Pada tahun 2020 terjadi 6 (enam) kali gerhana, yaitu 2 (dua) kali gerhana Matahari dan 4 (empat) kali gerhana Bulan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.