Saat Aksi Teror di Desa Lemban Tongoa, Warga Lari ke Hutan Selamatkan Diri
Satgas Tinombala telah mengepung kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa Satgas Tinombala telah mengepung kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
"Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran dan tadi tim Tinombala sudah menyampaikan tahap tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," kata Mahfud
dalam video pers yang diterima Tribun, Minggu, (29/11/2020).
Mahfud menegaskan bahwa pelaku yang membunuh satu keluarga tersebut merupakan kelompok MIT.
Kelompok tersebut merupakan sisa-sisa dari kelompok Santoso yang tewas tahun 2016 silam.
Baca juga: Reaksi Para Pemimpin Dunia atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh
"Masih tersisa beberapa orang lagi (kelompok santoso) dan operasi Tinombala sedang mengejarnya sekarang," katanya.
Mahfud mengatakan bahwa perbuatan pelaku yang membunuh empat orang dalam satu keluarga tersebut sangat bengis dan keji.
Pemerintah menurut Mahfud akan tindak tegas pelaku tersebut.
"Pemerintah mengutuk keras terhadap pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," pungkasnya.
Muhammadiah Sesalkan Kejadian Itu
Muhammadiyah menyesalkan kejadian kekerasan sadis tersebut. Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas meminta agar kasus tersebut diusut secara tuntas oleh pihak yang berwajib.
“Muhammadiyah sangat-sangat menyesalkan peristiwa yang terjadi di Lembantongoa, Sigi, Sulawesi Tengah tersebut.
Untuk itu, Muhammadiyah meminta supaya masalah tersebut diusut dengan tuntas,” kata Anwar Abbas.
Anwar Abbas meyakini kejadian pembunuhan dan pembakaran terhadap warga yang diduga dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kampung Lewonu, Dusun 5 Tokelemo itu bukan tanpa alasan.
“Muhammadiyah yakin hal itu terjadi tidak di dalam ruang yang kosong,” kata Anwar Abbas.