Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Geger Jasad Wanita Muda Ditemukan di Dalam Koper di Mekkah, Dua WNI Diperiksa, Ini Kronologinya

Kementerian Luar Negeri membenarkan, jasad yang ditemukan dalam koper di wilayah Mina, Mekah, Arab Saudi adalah WNI

Editor: Sanusi
zoom-in Geger Jasad Wanita Muda Ditemukan di Dalam Koper di Mekkah, Dua WNI Diperiksa, Ini Kronologinya
Freepik
ILUSTRASI:Jasad seorang wanita muda ditemukan di dalam sebuah koper di tanah suci Mekkah, Arab Saudi lapor media lokal dikutip Gulf News, Minggu (29/11/2020). 

Aparat Kerajaan Arab Saudi menahan dua warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat memasukkan jenazah seorang perempuan warga Indonesia lainnya ke dalam koper di Mekah, pada Jumat (27/11) lalu.

Kasus ini, sebagaimana diberitakan media di Timur Tengah, berawal ketika seorang warga melihat sebuah koper besar tergeletak dekat jalan lingkar Kota Mekah.

Ketika dibuka, isi koper tersebut berisi perempuan dalam keadaan tewas.

Setelah aparat melakukan pelacakan, perempuan itu adalah seorang WNI berusia 23 tahun.

Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono, mengatakan pihaknya sudah dihubungi aparat Saudi dan mendapat penjelasan.

Lantas, apa saja yang sudah diketahui?

Bagaimana kronologi kasus ini?

Berita Rekomendasi

Menurut Konsul Jenderal RI di Jeddah, Eko Hartono, kasus ini bermula ketika seorang pekerja migran asal Indonesia berinisial AS "kabur" dari pekerjaannya sebagai petugas pembersih di sebuah perusahaan Saudi di Mekah.

"Dia bekerja sejak Februari tahun ini," kata Eko kepada wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan.

Belum diketahui penyebab perempuan asal Tangerang, Banten, itu meninggalkan pekerjaannya tersebut.

Merujuk keterangan yang didapat dari pihak berwenang Saudi, Eko mengatakan AS ditampung oleh seorang perempuan WNI berinisial H.

"Jadi si tersangka pelaku ini, atas nama H ini, dia menampung overstayer dan orang-orang kaburan termasuk almarhumah. Setelah tiga bulan ditampung di situ, sakit, kemudian meninggal," papar Eko, seraya menambahkan bahwa dirinya belum bisa memastikan penyakit yang diidap AS.

Bagaimanapun, lanjut Eko, kepolisian menyebut tidak ada tanda tanda pembunuhan atau kekerasan pada jenazah AS. Untuk memastikan penyebab kematian, akan dilakukan proses autopsi.

"Hasil autopsi resmi belum keluar."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas