Jokowi Soroti Perkembangan Covid-19, Doni: Peringatan agar Tak Kendor dan Tingkatkan Kewaspadaan
Perkembangan kasus Covid-19 terus disorot Jokowi, Doni Monardo sebut itu bentuk perhatian presiden, para pembantuanya diminta kerja keras.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa penanganan Covid-19 dalam seminggu terakhir terlihat memburuk.
Pasalnya, Presiden menyebut angka kasus aktif di Indonesia naik menjadi 13,41 persen.
Sedangkan, angka kesembuhan menurun menjadi 83,44 persen.
Ketua Satuan Tugas Penaganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, bahwa Presiden Jokowi selalu memantau perkembangan penanganan Covid-19 setiap harinya.
Bahkan, selalu mengikuti perkembangan data, hari demi hari, dan sangat mencermati ketika terjadi kenaikan kasus.
Baca juga: BREAKING NEWS: Anies Baswedan Terpapar Covid-19, Begini Kondisinya
Ketika ada kasus yang bertambah, kata Doni, Presiden pasti memberikan atensi dan meminta para menteri ikut memberikan dukungan kepada daerah-daerah yang mengalami peningkatan kasus.
"Ini bentuk perhatian presiden kepada kesehatan dan keamanan seluruh masyarakat. Bahwa pemerintah pusat selalu hadir bersama masyarakat di berbagai daerah," kata Doni dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Doni juga menyampaikan bahwa data yang disampaikan Presiden Jokowi dalam ratas merupakan betul dalam beberapa waktu terakhir ini terjadi kenaikan kasus aktif.
Baca juga: Istri Bupati Meninggal Akibat Covid-19, Pemkab Demak Semprotan Disinfektan ke Area Pendopo
Minggu lalu, kasus aktif berada pada posisi 12,78 persen, minggu ini posisinya berada di 13,41 persen.
Angka kesembuhan, minggu lalu berada pada posisi 84,03 persen sedangkan minggu ini turun sedikit menjadi 83,44 persen.
"Bapak Presiden meminta kami untuk bekerja keras. Perkembangan ini masih lebih baik bila dibandingkan dengan kasus yang terjadi secara global. Karena di hampir semua negara di dunia telah terjadi kenaikan kasus yang sangat tinggi. Angka kesembuhan global sekarang ini berada pada posisi 69,04 persen, sedangkan kita adalah 83,44 persen," ungkap Doni.
Oleh karenanya, Kepala BNPB ini menyebut bahwa pengarahan Presiden dalam ratas itu untuk saling mengingatkan dan tidak kendor dan meningkatkan kewaspadaan dalam penanganan pandemi ini.
"Dengan peringatan Bapak Presiden ini membuat kita senantiasa tetap waspada," jelasnya.