Respon Naiknya Kasus Positif Corona, Luhut Pandjaitan: Jangan Ada Kerumunan Lagi
Menko Marves Luhut B.Pandjaitan meminta jangan ada kerumunan lagi terkait kenaikan angka kasus positif corona pada Provinsi DKI Jakarta dan Bali.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meminta agar tidak ada lagi masyarakat berkumpul dalam jumlah besar.
Dikutip dari maritim.go.id, Luhut menyampaikan keinginannya tidak ada terjadi kerumunan lagi, Senin (30/11/2020).
Hal ini berkaitan dengan naiknya angka kasus positif corona yang signifikan pada dua provinsi, DKI Jakarta dan Bali.
"Saya ingin kita semua bersepakat, jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun, untuk beberapa waktu ke depan," tegasnya.
Baca juga: Isu Fadli Zon Gantikan Edhy Prabowo, Rocky Gerung Soroti Perbedaan Watak dengan Menteri Luhut
Baca juga: Menteri KKP Ad Interim, Luhut Pandjaitan Minta Kebijakan Ekspor Benih Lobster Dievaluasi
Hal ini disamapikannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Virtual Penanganan Covid19 di DKI Jakarta dan Bali di Kantor Kemenko Marves, Senin (30/11/2020).
Menko Luhut mengingatkan Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan untuk mengecek ketersediaan obat yang ada di daerah.
“Jangan sampai ada orang meninggal karena kelalaian kita untuk mengecek ketersediaan obat sehingga obat habis,” ucapnya.
Luhut meminta kepada Pemerintah Daerah Bali untuk menambah fasilitas isolasi yang terpusat, khususnya di Tabanan.
Baca juga: Luhut Bilang Jangan Berlebihan Periksa Edhy Prabowo, KPK: Ibarat Obat Pas Takarannya
Baca juga: Luhut Minta KPK Bekerja Sesuai Ketentuan: Jangan Berlebihan, Enggak Semua Orang Jelek
“Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah."
"Yang penting pisahkan secepatnya dari keluarga yang masih sehat,” tegasnya.
Gubernur DKI Jakarta yang hadir pada rakor ini, menjelaskan ada kenaikan kasus positif corona pada klaster keluarga.
Kenaikan ini akibat dua minggu pasca libur panjang pada tanggal 28 Oktober sampai 1 November.
“Dan setelah kita lakukan pelacakan dan penelusuran mayoritas Keluarga ini bepergian ke Bandung, Semarang, Lampung dan beberapa tempat di Jawa Timur,” jelas Anies.
Berbeda dengan DKI Jakarta, kenaikan angka kasus corona di Bali usai Pemilihan Kepala Daerah.
Baca juga: Update Corona Global Hari Ini, Total Kasus Seluruh Dunia 63,5 Juta, Total Pasien Sembuh 43,9 Juta
Baca juga: Wagub DKI Positif Corona, Hasil Swab Test Anies Baswedan Negatif
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan Pilkada penyumbang terbesar kenaikan kasus positif corona ini.
"Jadi di kami, Pilkada penyumbang kasus terkonfirmasi positif terbesar."
"Dari KPPS banyak ditemukan kasus positif."
"Lalu kami lakukan tracing lebih luas,” tutur Indra.
Baca juga: Jangan Longgarkan Protokol Kesehatan Meski Sudah Ada Vaksin Covid-19
Baca juga: Mendagri: Kepala Daerah untuk Fokus Mengendalikan Penyebaran Covid-19 di Daerah
Diketahui, kasus terkonfirmasi positif di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 naik menjadi 8.598 kasus dari 5.168 kasus pada periode 28 Oktober – 3 November 2020.
Sementara itu, di Bali kasus terkonfirmasi positif naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.
Selain pemerintah provinsi DKI Jakarta dan Bali, hadir pula beberapa pejabat terkait lainnya, yakni Ketua BNPB Doni Monardo, Pangdam IX Udayana Maruli Simanjuntak, dan Pangdam Jaya Dudung Abdurachman.
Lalu, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Wakapolda Bali, Dirjen Farmalkes Kemenkes Engko Sosialine dan Dirjen Yankes Kemenkes Prof. Kadir juga mengahadiri rakor ini.
(Tribunnews.com/Shella)