Satgas Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 dalam Sepekan Terakhir
Masih banyak warga yang abai menerapkan protokol kesehatan terutama menghindari kerumunan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa lonjakan kasus positif Covid-19 dalam seminggu terakhir diakibatkan longgarnya penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat.
Masih banyak warga yang abai menerapkan protokol kesehatan terutama menghindari kerumunan.
"Faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya kasus aktif Covid-19 adalah ketidakdisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M serta masih banyaknya masyarakat yang berkerumun dalam berbagai kegiatan. Kondisi ini memicu terjadinya penularan yang berdampak pada peningkatan kasus aktif," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan Kantor Sekretariat Presiden, Selasa, (1/12/2020).
Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, IDI Minta Pemerintah Tiadakan Libur Akhir Tahun
Wiku mengatakan bahwa protokol kesehatan merupakan kunci penting dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Tanpa adanya sikap disiplin dari masyarakat dalam memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, maka upaya masif pelacakan (tracing), pemeriksaan (testing), dan perawatan (treatmen) tidak berarti.
"Pada prinsipnya peningkatan kasus aktif dapat dicegah apabila disiplin protokol kesehatan. Kami selalu ulangi protokol kesehatan jadi kunci dan ternyata masyarakat masih ada yang lengah, tidak menjalankan ini. Maka dari itu, ini perlu dilakukan dengan baik," katanya.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19, Menteri BUMN Imbau Masyarakat Jangan Lengah
Untuk diketahui pada Ahad lalu, kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 6 ribu atau tepatnya 6.267. Wiku meminta lonjakan kasus tersebut menjadi perhatian masyarakat karena dapat menimbulkan multiplier effect.
"Karena tingginya angka kasus positif merupakan cerminan meningkatnya penularan. Kasus aktif yang tinggi berpotensi meningkatkan multiplier effect yaitu penularan yang lebih tinggi utamanya jika kita mengabaikan protokol kesehatan," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.