Soal Reshuffle Kabinet dan Calon Kapolri, Istana: Tunggu Saatnya
Presiden pada saatnya akan mengumumkan apakah penunjukan Menteri KKP yang baru nantinya sekaligus reshufle atau tidak.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa hak masyarakat untuk berspekulasi mengenai reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Termasuk mengenai spekulasi bahwa reshuffle akan dilakukan dalam waktu dekat karena kursi Menteri Kelautan dan Perikanan definitif kosong pasca Edhy Prabowo diciduk KPK karena dugaan suap ekspor benih Lobster.
"Hak-nya masyarakat untuk berspekulasi," kata Moeldoko di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, (1/12/2020).
Menurut Moeldoko, Presiden pada saatnya akan mengumumkan apakah penunjukan Menteri KKP yang baru nantinya sekaligus reshufle atau tidak.
"Tapi tunggu saatnya. Jawabannya tunggu saatnya," katanya.
Baca juga: Gerindra Meminta Maaf kepada Jokowi dan Jajaran Kabinet, Berharap Pemerintahan Berjalan Normal
Begitu pula mengenai Calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan segera pensiun.
Menurut Moeldoko biarkan masyarakat berspekulasi mengenai calon Kapolri, karena Presiden punya kunci penilaian tersendiri mengenai siapa sosok yang tepat.
Untuk diketahui Indonesia Police Watch (IPW) menyebut ada 4 Polisi Jenderal Bintang Tiga yang masuk bursa Calon Kapolri.
Diantaranya yakni Listyo Sigit Prabowo, Gatot Eddy Pramono, Boy Rafli Amar dan Agus Andrianto.
"Biarkan masyarakat berkalkulasi. itu masyarakat punya hak untuk itu tapi presiden juga punya kunci sendiri untuk menentukan siapa yang akan menjabat," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.