Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AD Ciptakan Ban Tanpa Angin, Antibocor dan Kebal Peluru

Poltekad Malang Kodiklat TNI AD ciptakan ban tanpa angin yang tidak akan bocor sekalipun melindas paku-paku tajam serta kebal peluru. 

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in TNI AD Ciptakan Ban Tanpa Angin, Antibocor dan Kebal Peluru
Tribunnews.com/Lusius Genik
Ban Tanpa Angin yang anti bocor dan tidak bisa ditembus peluru. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Malang Kodiklat TNI AD menciptakan ban tanpa angin yang tidak akan bocor sekalipun melindas paku-paku tajam dan kebal peluru

Selain itu ban tanpa angin ini mampu menahan beban seberat 3 ton. 

Pembuatan ban tanpa angin ini terinsipirasi produk serupa ciptaan pemanufaktur ban global yang saat ini masih dalam tahap pengembangan. 

Pengembangan ban tanpa angin oleh Poltekad ini dilakukan sejak tahun 2017. 

Baca juga: Buaya Berkalung Ban di Palu Muncul Didekat Emak-Emak, Netizen : Panji Minder Liat Ini

Pada tahun 2019 ban tanpa angin ciptaan Poltekad sudah berbentuk prototipe, dan awal tahun 2020 ban anti bocor itu sudah melalui tahap pengujian. 

Tahap pengujian yang telah dilalui mulai dari melindas paku-paku tajam hingga ditembak menggunakan peluru.

Hasilnya, tidak bocor dan tidak bisa ditembus peluru.

Berita Rekomendasi

Tim Teknisi Ban Tanpa Udara Letnan II Farid Hendro Wibowo menjelaskan, spesifikasi velg ban tanpa angin terbuat dari bahan baja campuran. 

Diameter velg ban tanpa angin 385 milimeter dengan lebar 200 milimeter. 

Fleksibilitas ban tanpa angin itu menggunakan Spokes yang bahannya terbuat dari Polyurethane tipe Hexagonal. 

Diameternya 730 milimeter dengan lebar 200 milimeter, dan tebal jari 10 milimeter. 

"Untuk bagian Tapak terbuat dari bahan Natural rubber dan serat Nilon. Diameter 810 MM lebar maksimal 200 milimeter tebal maksimal 40 milimeter," jelas Farid di Poltekad Malang, Jawa Timur, Kamis (3/11/2020).

Ban Tanpa Angin yang anti bocor dan tidak bisa ditembus peluru.
Ban Tanpa Angin yang anti bocor dan tidak bisa ditembus peluru. (Tribunnews.com/Lucius Genik)

Hasil uji coba terkahir, ban tanpa angin itu bisa menahan beban maksimal 3 ton. 

Dari uji ketahanan, ban tanpa angin itu tidak bisa ditembus peluru berukuran 5,56 milimeter yang ditembakkan dari jarak 100 meter.

Ban tanpa angin juga bisa digunakan pada kendaraan.

Kecepatan ban itu saat melaju bisa mencapai 20/80 kilometer per jam, dengan rata-rata kecepatan mencapai 60 km per jam.

"Uji pengereman pun tidak ditemukan kendala," ujar Farid.

Sejauh ini ban tanpa angin ciptaan Poltekad baru diuji di tanah, belum dilakukan uji coba di jalan aspal. 

Baca juga: 30 Orang Pasukan TNI AD dan Marinir Bantu Pengejaran Kelompok Ali Kalora Cs di Sigi

Farid menduga, bila ban tanpa angin itu dicoba di jalan aspal, kenyamanan pengendara akan sangat terganggu. 

"Kalau di jalan aspal atau jalan biasa itu baru ketahuan tidak nyamannya," ujar Farid. 

Pada tahun 2022, Poltekad Malang berencana mengajukan agar ban tanpa angin dapat dikembangkan lebih lanjut. 

Pengembangan lanjutan diperlukan untuk mewujudkan ban tanpa angin yang memiliki kualitas yang lebih baik. 

Tantangan Pengembangan Ban Tanpa Angin

Tantangan utama dalam mengembangkan ban tanpa angin adalah belum adanya teknologi yang serupa pernah dibuat di Indonesia. 

Farid mengakui dirinya masih awam dalam hal pengembangan ban tanpa angin.

Di negara luar pun, lanjut dia, ban tanpa angin berupa barang jadi, sehingga tidak ada sumber informasi yang lengkap.

"Jadi kita harus mencari tahu sendiri bagaimana buatnya, cara nya gimana, proses yang dibutuhkan seperti apa, lalu proses manufakturnya gimana," ucap Farid.

"Kami pun telah banyak diskusi konsultasi dan komunikasi dengan para pakar atau praktisi-praktisi di Malang ini yang ahli karet, ahli masalah casting, itu kita diskusikan dan gali ilmunya," sambung dia.

ban anti bocor1
Tim Teknisi Ban Tanpa Udara Letnan II Farid Hendro Wibowo memamerkan ban tanpa angin.

Farid mengatakan, di luar negeri ban tanpa angin masih dalam tahap pengembangan di penelitian. 

Saat ini belum ada satupun negara yang sudah memproduksi ban tanpa angin secara massal. 

"Jadi sejatinya paralel di sana masih berupa penelitian, di sini pun dilakukan penelitian juga," jelas Farid.

Di jurnal-jurnal terkait pengembangan ban tanpa angin pun saat ini belum banyak.

Baru ada penjelasan terkait spesifikasi-spesifikasi ban tanpa angin.

"Jadi, akhirnya proses perkembangannya itu yang kita harus cari kenali atau digali lagi dari sisi penelitiannya," kata dia.

Baca juga: TNI AD Kembangkan Seragam Berbasis Elektronik, Bisa Suplai Listrik Pakai Sepatu Smart Charging

Pengembangan ban tanpa angin yang antibocor dan tidak bisa ditembus peluru banyak menuai respon positif dari masyarakat. 

Saat ini pengembangan ban tanpa angin difokuskan pada kenyamanan dan optimalisasi desainnya. 

"Jadinya, dari evaluasi uji coba terakhir, ban ini memang sudah fleksibel, tapi dirasa perlu peningkatan lagi di maslaah tingkat kenyamanan saat nanti digunakan saat berkendara," pungkas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas