Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gibran dan Bobby Unggul Hitung Cepat, Pengamat: Dinasti Politik Makin Kuat

Menantu Presiden Jokowi yakni Bobby Nasution juga unggul sementara dalam Pilwalkot kota Medan, Sumatera Utara.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Gibran dan Bobby Unggul Hitung Cepat, Pengamat: Dinasti Politik Makin Kuat
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Calon Wali Kota Medan nomor urut dua, Bobby Nasution (kanan) bersama istrinya, Kahiyang Ayu menunjukkan surat suara saat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Kota Medan 2020 di TPS 22, Kelurahan Asam Kumbang, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/12/2020). Dalam Pilkada Kota Medan 2020, pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman bertarung melawan pasangan nomor urut satu, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Tribun Medan/Riski Cahyadi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka unggul sementara dalam hitung cepat KPU di Pilwalkot Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Menantu Presiden Jokowi yakni Bobby Nasution juga unggul sementara dalam Pilwalkot kota Medan, Sumatera Utara.

Bahkan, kemenangan adik dan keponakan Ratu Atut di Serang dan Tanggerang Selatan.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, dinasti politik menjadi fenomena da fakta politik yang sudah terjadi dari dulu hingga kini. 

Namun saat ini, dinasti politik makin kuat, tak terbendung, dan membudaya. 

Hal itu bisa dilihat dari hasil sementara Pilkada serentak yang memposisikan Gibran, Bobby serta saudara dan adik Ratu Atut unggul di wilayah pemilihan.

Baca juga: Hasil Pilkada Sumut 2020 di 23 Wilayah per Kamis 10 Desember Pagi, Mulai Medan hingga Simalungun

Berita Rekomendasi

"Jika dinasti politik berkembang dan menjadi budaya, maka akan menjadi ancaman bagi demokrasi," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Hasil Pilkada Jawa Timur 2020 Data KPU per Kamis Pagi: Surabaya, Kediri, Malang, hingga Jember

Menurut Ujang, reformasi sudah dikebari dengan hadir dan tumbuhnya dinasti politik

Padahal, 22 tahun reformasi harusnya menjadi momentum pemerintah untuk bisa memperkuat demokrasi. 

"Tapi yang terjadi dinasti politik dan oligarki yang terkonsolidasi dan menguat," jelas Ujang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas