Komnas HAM Ajak Elemen Bangsa Perkuat Solidaritas Kebangsaan Berdasar Nilai Kemanusiaan
Hari Hak Asasi Manusia sedunia meneguhkan tekad kita semua untuk bahu-membahu dalam semangat solidaritas kebangsaan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali memperkuat solidaritas kebangsaan dengan dasar nilai kemanusiaan.
Ajakan ini disampaikan Ahmad Taufan Damanik dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia yang jatuh pada hari ini, Kamis (10/12/2020).
Hari Hak Asasi Manusia sedunia, kata Taufan, meneguhkan tekad kita semua untuk bahu-membahu dalam semangat solidaritas kebangsaan.
Solidaritas kebangsaan, kata Taufan, adalah kata kunci yang belakangan ini seringkali dilupakan karena lebih mengutamakan kepentingan diri dan kelompok sendiri.
Baca juga: Hari HAM Internasional, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Menghormati Hak Pihak Lain
Solidaritas kebangsaan itu, kata Taufan, perlu didasari oleh nilai kemanusiaan.
Taufan mengatakan nilai kemanusiaan adalah nilai yang mampu memutus demarkasi identitas internal keagamaan, atau identitas sosial budaya lainnya.
Nilai kemanusiaan, kata Taufan, adalah nilai universal yang di dalamnya manusia yang satu benar-benar menjadi saudara bagi manusia yang lain.
Taufan mengatakan pandemi global covid-19 yang juga menimpa Indonesia sesungguhnya adalah cobaan sekaligus peluang untuk memperkuat solidaritas kebangsaan untuk menyelamatkan manusia Indonesia.
"Saya ingin mengajak semua elemen bangsa untuk kembali memperkuat solidaritas kebangsaan dengan dasar nilai kemanusiaan," kata Taufan ketika memberikan pengantar Pidato Presiden RI Joko Widodo dalam rangka peringatan hari HAM sedunia secara virtual pada Kamis (10/12/2020).
Sebelumnya Taufan juga memaparkan kebesaran jiwa dan pemikiran para tokoh pendiri bangsa yang telah berjuang melawan penindasan dan penjajahan.
Baca juga: Kemenkumham Angkat Tema Pelayanan Publik yang Berkeadilan dalam Peringatan Hari HAM Sedunia 2019
Kebesaran pemikiran dan sikap itu, kata Taufan, menjadi tantangan bangsa hari ini dan masa depan untuk tanpa henti memperkuat sistem demokrasi, memperkuat nilai-nilai hak asasi manusia, tidak saja dalam sistem bernegara tetapi juga dalam sistem kemasyarakatan.
Tugas generasi ini dan generasi masa depan, kata Taufan, adalah menjaga martabat manusia Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
"Kita tidak boleh membiarkan ada pihak tertentu yang menghalangi atau menghilangkan kemerdekaan orang demi orang di negeri merdeka ini. Tidak boleh kita biarkan ada orang yang mengalami kekerasan, kehilangan hak-hak dasarnya, mengalami perendahan martabat dan diperlakukan tidak adil di bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya," kata Taufan.
Asas kesetaraan dan keadilan, kata Taufan, adalah napas dalam berbangsa dan bernegara.
Seluruh regulasi dan kebijakan, kata Taufa, mesti ditata sedemikian rupa dengan tetap menghormati hak asas kesetaraan dan keadilan.
Baca juga: Gelar Aksi Peringatan Hari HAM Internasional, Mahasiswa Tuntut Pembebasan Lutfi Alfiandi
"Itulah tugas besar bangsa saat ini dan ke depan. Meneruskan cita-cita pemikiran besar pendiri bangsa yakni membangun peradaban maju Indonesia yang berlandaskan prinsip kemanusiaan dan keadilan," kata Taufan.
Terakhir, ia berterima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang tetap meyakini nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia sebagai napas kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
"Komnas HAM akan terus berupaya menjadi pilar penting dalam menjaga nilai-nilai kemerdekaan, kesetaraan, dan pendekatan anti-kekerasan," kata Taufan.